Kamis, 20 Juni 2013

Muslimah seperti mawar yang berduri



Seorang wanita sempurna seperti setangkai mawar berduri. Dan kesempurnaan mawar adalah pada durinya. Semua kisah, puisi, syair dari klasik hingga postmodern memberi tajuk 'mawar berduri' untuk gambaran kesempurnaan bunga. Namun terkadang orang menganggap duri pada mawar menganggu, merusak, bahkan menghalangi keindahan kelopak mawar. Padahal justru dengan itulah setangkai mawar menjadi sempurna, terjaga, terlindungi, tak di petik sembarang orang.

Mawar adalah wanita.sedangkan duri pada mawar adalah aturan yang melekat dari Allah bagi seorang wanita. Banyak orang mengatakan aturan yang Allah buat untuk wanita mengekang, sulit jodoh, hingga sulit untuk mendapatkan pekerjaan. padahal seperti duri pada mawar, justru aturan itu yang melindungi, menjaga dan membuat seorang wanita mulia.seperti duri yang menjadi penyempurna mawar. Maka aturan Allah yang menjadi penyempurna wanita. Dan jika mawar berduri adalah mawar yang sempurna, pastinya wanita dengan aturan yang melekat dari Tuhannya pula wanita yang sempurna.


Seorang wanita sempurna seperti mawar ditepi jurang, bukan mawar di tengah taman. jika mawar di tengah taman cenderung semua tangan bisa memetiknya, dari orang biasa hingga orang 'kurang ajar' yang nekad memetik walaupun ada tulisan "dilarang memetik bunga". walau ada larangannya tetap berani memetik. toh di bawah tulisan larangan itu hanya tertulis ancaman "denda sekian sekian puluh ribu atau kurungan sekian bulan". tapi jika ada di tepi jurang tentu tak semua tangan berani menyentuhnya.

Maka wanita tumbuhlah di tepi jurang. Hingga tak sembarang tangan lelaki bisa menyentuhmu. Hingga jika pun suatu saat ada seorang lelaki memetikmu. pastilah lelaki yang paling berani berkorban untukmu. bukan sembarang tangan, bukan sembarang orang, bukan sembarang lelaki. karena wanita bukanlah barang murah yang boleh di sentuh seenaknya. bukan pula barang hiasan yang bisa di petik dengan ancaman kecil


semoga bermanfaat

Di ambil dari artikel muslimah sholehah perindu surga

Salam Ukhuwah Fillah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar