Selasa, 17 September 2013

jalan yang lurus

Hidup adalah tentang sebuah perjalanan. Yaitu perjalanan menuju Sang Pemberi Hidup Allah Azza wa jalla. Allah sudah memberitahukan melalui insan yang mulia yaitu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam akan sebuah jalan yang lurus yaitu jalan yang akan menyampaikan seorang hamba kepada Rabb-nya. Jalan yang apabila di lalui ia akan selamat dan bahagia. Selain itu Rasulullah juga sudah memberitakan akan sebuah jalan yang sesat yaitu jalan yang menghantarkan seorang hamba kepada kemurkaan-Nya. Jalan tersebut apabila di lalui pasti ia akan sengsara.

Jalan menuju kebahagiaan dan keselamatan sangat amat sulit untuk di daki, jalan itu penuh dengan ronah dan duri-duri tajam. Perlu perjuangan keras, kesabaran, ketabahan agar bisa mencapai tujuan. Adakalanya ia akan terjatuh, tergelincir, dan kesakitan. Namun bagi orang yakin dan menginginkan kebahagiaan ia akan terus mencoba untuk bangkit, dan terus bangkit. Ia akan terus melangkahkan kaki dan menapaki jalan itu. ia tak peduli dengan ronah dan duri-duri tajam yang menghadang.
Rasa sakit hanya sementara, kelelahan yang ia rasakan hanya sesaat. Kelelahan dan rasa sakit akan tergantikan dengan sebuah kenikmatan yang tiada terkira yaitu kebahagiaan dan syurga yang di janjikan oleh Allah.

Namun sebaliknya jalan menuju kesesatan atau kemurkaan Allah sangat mudah untuk di lalui. Sehingga banyak orang yang mengikuti jalan itu, ibarat sebuah jalanan turunan yang apabila di lalui seseorang ia akan memudahkan orang tersebut untuk melaluinya. Karena mudahnya jalan itu banyak orang yang tersesat karenanya. Yang terlihat mudah justru akan membawa kesengsaraan.
Dan membawa kepada kemurkaan Allah.

Banyak orang yang salah jalan tapi merasa tenang karena banyak teman yang salah. Beranilah untuk menjadi benar walau sendirian..

Ya Allah tunjukanlah kami jalan yang lurus yaitu jalan orang-orang yang KAU ridhoi.

Allah telah menyiapkan dua jalan yaitu jalan yang lurus yang apabila akan memperoleh kenikmatan yang sangat besar. Dan jalan yang sesat yaitu jalan yang apabila di lalui akan mendapatkan kesengsaraan. So which one your choice. pilihan ada di tanganmu. Setiap pilihan yang di ambil selalu akan ada konsekuensinya. Jalan apapun yang kau pilih akan ada perhitungannya. Jika menginginkan kebahagiaan dan kesudahan yang baik sudah pasti jalan yang lurus menjadi tujuannya. Karena pada hakikatnya hidup adalah sebuah perjalanan panjang menuju Rabb Yang Maha kuasa.

Dan bahwa (yang Kami perintahkan) ini adalah jalanKu yang lurus, maka ikutilah dia; dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu mencerai-beraikan kamu dari jalanNya. [Al An’am:153].

 Artikel penyemangat diri.m,

Sabtu, 29 Juni 2013

hakikat cinta

Betapa cinta manusia sering menjadi fitnah terbesar bagi hati. Mengapa saya bilang demikian? Coba kita lihat dan perhatian orang-orang yang sedang jatuh cinta? Hidup mereka kebanyakan tak terurus, tidur tak lelap makan pun tak enak hingga mengakibatkan badan menjadi kurus. Pernah baca kan cerita cinta Laila dan Majnun, atau mungkin kisah yang serupa seperti romeo dan juliet atau rama dan sinta. kisah percintaan dua anak manusia yang amat memilukan, betapa tidak demi sang wanita yang di cintainya, ia rela hidup menderita, ia tinggalkan harta, ia tinggalkan dunia bahkan ia sampai lupa untuk mengurusi dirinya. Yang ia ingat hanyalah kekasih hatinya, baginya hidupnya tiada artinya tanpa sang kekasih. Yang pada akhirnya ia menjadi seperti orang yang kehilangan akalnya hanya karena tidak bisa mengendalikan cintanya. Begitu besarkah fitnah cinta?

Bagi ahli ibadah cinta kepada lawan jenis pun seringkali menjadi fitnah yang besar. Pernah dengar cerita tentang seorang pemuda yang ahli ibadah yang jatuh cinta kepada seorang wanita. Dan karena cinta nya itu ia kehilangan kekhusyu'an dalam sholatnya sampai-sampai ia harus mengulang-ulang sholatnya tapi tetap nihil, alhasil kekhusyu'an tidak ia dapatkan yang ada namanya yang selalu bertengger di dalam hatinya dan wajah cantiknya yg selalu menghantuinya dalam ibadahnya. Karena hal itu si pemuda ahli ibadah menangis sejadi-jadinya di hadapan Rabb-Nya meminta ampun atas dosa dan kekhilafan yang di lakukannya serta meminta agar cinta pada lawan jenisnya tidak menjadi fitnah bagi dirinya dan juga hatinya.

Itulah cinta yang terkadang bisa menjadi fitnah bagi si pelakunya. Bahkan seseorang yang ahli ibadah pun bisa terfitnah karena cinta lawan jenisnya. Namun tidak di pungkiri terkadang cinta kepada manusia bisa berbuah kepada ketaatan. Bahkan cinta bisa menjadi jalan manusia mendapat hidayah-Nya.

Tentu sahabat semua sudah sering mendengar cinta para sahabat Rasulullah. Para sahabat menjadikan cintanya sebagai sarana mendekatkan diri kepada Allah. Bahkan mereka rela berkorban jiwa, raga dan harta serta keluarga demi mendapatkan cinta Allah dan Rasul-Nya. Itulah hakikat cinta yang sesungguhnya, cinta yang seharusnya di miliki oleh setiap manusia yang mengaku sebagai hamba Allah. Cinta yang di sandarkan pada Allah dan Rasul-Nya. Cinta yang tidak menjadi fitnah bagi dirinya namun cinta itu bisa berbuah ketaatan dan keimanan dalam hatinya.

Dalam al-Qur'an surat at-taubah ayat 24 Allah berfirman :

{ قُلْ إِنْ كَانَ آبَاؤُكُمْ وَأَبْنَاؤُكُمْ وَإِخْوَانُكُمْ وَأَزْوَاجُكُمْ وَعَشِيرَتُكُمْ وَأَمْوَالٌ اقْتَرَفْتُمُوهَا وَتِجَارَةٌ تَخْشَوْنَ كَسَادَهَا وَمَسَاكِنُ تَرْضَوْنَهَا أَحَبَّ إِلَيْكُمْ مِنَ اللهِ وَرَسُولِهِ وَجِهَادٍ فِي سَبِيلِهِ فَتَرَبَّصُوا حَتَّى يَأْتِيَ اللهُ بِأَمْرِهِ } التوبة : 24)

Dalam ayat di atas Allah menegaskan bahwa ketika cinta kepada manusia baik kepada istri, anak, bapak, ibu, saudara, bahkan harta melebihi cinta kepada Allah dan Rasul-Nya serta jihad fii sabilillah maka Allah akan memberi keputusan terhadapnya.

Astaghfirullah.. Coba kita lihat diri kita. Sudahkah cinta kita seperti ayat di atasa atau bahkan malah bertentangan dengan ayat di atas. Coba tengok diri, betapa diri sering tergadai hanya karena cinta manusia yang semu. Bahkan karena cinta kepada lawan jenis, kita sering menghianati cinta Allah. Bukan hanya sekali bahkan berkali-kali. Sholat sering tidak khusyu', niat sering salah, airmata ini seakan-akan mudah sekali mengalir ketika mengingat dia sang kekasih namun ketika mengingat dosa-dosa dan kemaksiatan yang di lakukan airmata ini rasanya susah sekali untuk mengalir. Betapa banyak waktu yang terbuang sia-sia hanya karena memikirkannya. Hati ini hanya sibuk mengingatnya pantaslah kalau hati ini sering galau karena hati kita hanya di penuhi oleh cinta manusia.

Dalam Al-Qur'an Allah berfirman "alladziina aamanuu wa tathmainnu quluubuhum bidzikrillahi, alaa bidzikrillahi tathmainnul qullub" ( yaitu orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan mengingat Allah. Ingatlah hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tentram).

Berarti sudah sangat jelas ketika hati galau, resah dan gundah gulana hati kita pasti di penuhi cinta manusia bukan cinta kepada Sang Pencipta manusia. Mari kita banyak-banyak lihat diri. Sudahkah cinta kita berada di atas jalan yang benar. Jalan yang bisa menghantarkan keridhoan-Nya atau bahkan cinta kita menyimpang dari jalan lurus-Nya yang bisa mengantarkan kita kepada kemurkaan-Nya. Cinta bisa berbuah syurga, alangkah indah dan bahagianya jika cinta kita berbuah syurga, tapi cinta juga bisa berbuah neraka. Dan alangkah meruginya jika cinta kita berbuah neraka.

Tulisan ini saya buat mengingatkan diri sendiri bukan bermaksud untuk menggurui. Siapalah diri untuk menggurui, saya hanya seorang wanita yang sedang belajar menata diri dan juga menata hati. Terakhir saya minta maaf apabila ada kesalahan baik dari tingkahlaku maupun tutur kata yang kurang sopan.

Semoga bermanfaat. Yang benar dari Allah dan yang salah dari diri saya yang dhoif

Kamis, 20 Juni 2013

Tetaplah indah


OLEH:MAS AGUS SUPRIYATNA

seorang anak sambil menangis kembali kerumah.ia menangis semakin keras ketika bertemu ibunya.ia merasa segala usahanya tidak di hiraukan baik oleh guru maupun teman-teman kelasnya.ia telah berusaha namun seakan-akan ushanya tidak layak dihargai.ia menjadi benci akan teman-temannya.ia pun menjengkeli geurunya.

setelah mendengar keluhan anaknya,sang ibu bertanya.'pernahkah engkau memperhatikan kembang bakung milik tetangga di lorong jalan ke rumah kit?' anak itu menggelengkan kepala.

'bakung itu berkembang setiap pagi,dan di akhir hari kembang bakung tersebut akan layu dan mati.namun sebelum mati,ia telah memberikan yang terindah,ia telah memancarkan keindahannya.' anak itu berhenti menangis dan mendengarkan dengan penuh hati.

'setiap hari ia memberikan keindahan yang sama.setiap hari ia memberikan keharuman yang sama walau kadang tak di hiraukan orang keindahannya tak pernah berkurang karena engkau tak pernah memperhatikannya.ia tak pernah bersedih bila tak di perhatikan orang.karena ia tahu bahwa dalam hidupnya ia cuman satu misi yakni memberikan keindahan.anak itu pun memahami maksud ibunya.


********************************************

Sahabat..mungkin tidak gampang menunjukan 'keindahan' kita dikala sesuatu yang berada di sekitar kita adalah kebalikannya.namun,bukankah Tuhan Maha penyayang sehingga kasih-NYa masih terpancar didunia ini walau kini penuh dengan kesesakan,keputus asaan,kerusakan..

Dan Tuhanpun menciptakan manusia dengan segala kekhasan sifat.sungguh sesuatu yang sia-sia jika selama hidup kita tak pernah memberikan 'keindahan' layaknya bunga bakung itu.

Sahabat tetaplah INDAH walau dunih tak lagi Ramah...

sahabat tetaplah bermanfaat bagi siapapun,karena dengan siapa lagi kita hidup di dunia...

Sahabat tetaplah tersenyum

Tabiat manusia tak akan pernah puas

Seseorang mulai berjualan ikan segar di pasar.ia memasang papan pengumuman bertuliskan "DISINI JUAL IKAN SEGAR"

Tidak lama kemudian datanglah seorang pengunjung yang menanyakan tentang tulisannya,"mengapa kau tuliskan kata 'DISINI?' bukankah semua orang sudah tahu kalau kau berjualan DISINI,bukan DISANA?"

"Betul juga!" pikir si penjual ikan,lalu di hapusnya kata "DISINI" dan tinggallah tulisan "JUAL IKAN SEGAR"

Tidak lama kemudian datang pengunjung kedua yang juga menanyakan tulisannya,

"Mengapa kau pakai kata "SEGAR"? bukankah semua orang sudah tahu kalau yang kau jual adalah ikan segar,bukan ikan busuk?"

"Benar juga!" pikir si penjual ikan.lalu di hapusnya kata "SEGAR" dan tinggallah tulisan "JUAL IKAN"

Sesaat kemudian datanglah pengunjung ketiga yang menanyakan tulisannya,"Mengapa kau tulis kata "JUAL"? bukankah semua orang sudah tahu kalau ikan ini untuk di jual,bukan di pamerkan?"

"Benar juga," pikir si penjual ikan.lalu di hapusnya kata "JUAL" dan tinggallah tulisan "IKAN"

Selang beberap waktu kemudian,datang pengunjung ke empat,yang juga menanyakan tulisannya, "Mengapa kau tulis kata "IKAN"? bukankah semua orang sudah tahu kalau ini ikan,bukan daging?

"benar juga," pikir si penjual ikan,lalu diturunkannya papan pengumuman itu.

******

Sahabat,bila kita ingin memuaskan semua orang,maka yakinlah itu hal yang mustahil...atau bahkan kita malah justru merugikan diri sendiri.

jadi utamakan suara hati Anda....biarlah orang lain berpendapat...,tapi saringlah,cerna kembali pendapat mereka...apa sesuai dengan kata hati anda?..jika tidak,maka tegaslah tuk mengatakan...tidak!!!...Maaf..!!!!

Muslimah seperti mawar yang berduri



Seorang wanita sempurna seperti setangkai mawar berduri. Dan kesempurnaan mawar adalah pada durinya. Semua kisah, puisi, syair dari klasik hingga postmodern memberi tajuk 'mawar berduri' untuk gambaran kesempurnaan bunga. Namun terkadang orang menganggap duri pada mawar menganggu, merusak, bahkan menghalangi keindahan kelopak mawar. Padahal justru dengan itulah setangkai mawar menjadi sempurna, terjaga, terlindungi, tak di petik sembarang orang.

Mawar adalah wanita.sedangkan duri pada mawar adalah aturan yang melekat dari Allah bagi seorang wanita. Banyak orang mengatakan aturan yang Allah buat untuk wanita mengekang, sulit jodoh, hingga sulit untuk mendapatkan pekerjaan. padahal seperti duri pada mawar, justru aturan itu yang melindungi, menjaga dan membuat seorang wanita mulia.seperti duri yang menjadi penyempurna mawar. Maka aturan Allah yang menjadi penyempurna wanita. Dan jika mawar berduri adalah mawar yang sempurna, pastinya wanita dengan aturan yang melekat dari Tuhannya pula wanita yang sempurna.


Seorang wanita sempurna seperti mawar ditepi jurang, bukan mawar di tengah taman. jika mawar di tengah taman cenderung semua tangan bisa memetiknya, dari orang biasa hingga orang 'kurang ajar' yang nekad memetik walaupun ada tulisan "dilarang memetik bunga". walau ada larangannya tetap berani memetik. toh di bawah tulisan larangan itu hanya tertulis ancaman "denda sekian sekian puluh ribu atau kurungan sekian bulan". tapi jika ada di tepi jurang tentu tak semua tangan berani menyentuhnya.

Maka wanita tumbuhlah di tepi jurang. Hingga tak sembarang tangan lelaki bisa menyentuhmu. Hingga jika pun suatu saat ada seorang lelaki memetikmu. pastilah lelaki yang paling berani berkorban untukmu. bukan sembarang tangan, bukan sembarang orang, bukan sembarang lelaki. karena wanita bukanlah barang murah yang boleh di sentuh seenaknya. bukan pula barang hiasan yang bisa di petik dengan ancaman kecil


semoga bermanfaat

Di ambil dari artikel muslimah sholehah perindu surga

Salam Ukhuwah Fillah

sebuah perjalanan hidup



Guratan luka hati mungkin tidak mudah untuk dapat di sembuhkan butuh waktu berbulan-bulan bahkan sampai bertahun-tahun untuk dapat merasakan semuanya pulih kembali, itupun pada kenyataannya tidak seindah yang di harapkan, kenangan pahit pasti akan selalu menyertai setiap langkah manusia karena pada hakikatnya hidup adalah pilihan, kadang terasa pahit banget kenangan yang di rasakan kadang juga terasa indah, dan fitrah manusia pasti tersenyum ketika indah dan termenung bahkan sampai menangis ketika semuanya pahit. sedalam lautan dan seluasa angkasa raya yang tidak dapat di hitung berapa luasnya begitu juga kedalaman hati, meskipun hanya segumpal daging yang notabene tidak tampak dari luar tetapi begitu dahsyat bila diusik, berapa ribu nyawa melayang hanya karena luka hati. dan berapa ribu pasang insani bubar karena hati, tetapi dengan itu semuanya kenapa masih banyak orang sok tahu dan pura-pura mengetahui isi hati orang lain.

Apakah ini tida melangkahi Sang Penguasa Hati yang lebih dan lebih tahu isi hati seluruh manusia, kenapa orang berusaha menjadi juri yang menilai orang lain padahal dirinya sendiri belum tentu dapat menilai hatinya sendiri.

Kenapa manusia begitu menggebu-gebu untuk mengecap orang lain sepengetahuan kasat matanya, kenapa manusia lebih bangga bila membicarakan kesalahan orang lain daripada membahasa kesalahan dirinya sendiri??

Ya...mungkin semua dengan dalih introspeksi diri, memperbaiki orang lain, menasehati orang lain, merubah orang lain...agar lebih baik..dan banyak lagi alasan kenapa semua dilakukan tapi catatan yang harus dilihat semuanya butuh cara dan proses....??? karena manusia akan marah bila di caci maki dan akan tersenyum bila di puji, begitu juga dengan cara memperbaiki orang lain, tidak hanya sekedar membicarakan kesalhan kepada orang lain dengan sepengetahuannya sendiri yang terjadi adalah sakit hati..Yah, meskipun tidak semuanya hanya orang-orang yang lapang dada yang akan menerima semuanya ketika hujatan datang, ketika fitnah menyambar dia tetap tersenyum seraya berkata, "hanya Allah yang saya tuju, tidak karena dia, ia ataupun mereka."
 

PERJALANAN RUH KETIKA MENINGGALKAN DUNIA

Al-Imam Ahmad, Abu Dawud, An-Nasai, Ibnu Majah, serta yang selainnya, telah meriwayatkan dari hadits Al-Baro’ bin ‘Azib, bahwa suatu ketika para sahabat berada di pekuburan Baqi’ul ghorqod. Lalu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mendatangi mereka. Beliau pun duduk. Sementara para sahabat duduk disekitarnya dengan tenang tanpa mengeluarkan suara, seakan-akan di atas kepala mereka ada burung. Beliau sedang menanti penggalian kubur seorang yang baru saja meninggal.

Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengangkat kepalanya dan mengucapkan:

أعوذ بِاللّهِ مِنْ عَذَابِ الْقَبْر

“Aku berlindung kepada Allah dari adzab kubur.”

Beliau mengucapkannya sebanyak tiga kali. Setelah itu, beliau shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

“Sesungguhnya bila seorang yang mukmin menghadap ke alam akhirat dan meninggalkan alam dunia, turun kepadanya sejumlah malaikat berwajah putih yang seolah-olah seperti matahari. Mereka membawa sebuah kain kafan dan minyak wangi dari surga. Mereka pun duduk di dekatnya sejauh mata memandang. Lalu datanglah malaikat pencabut nyawa dan duduk di dekat kepalanya. Malaikat pencabut nyawa berkata:

يَا أَيَّتُهَا النَّفْسُ الطيبة، أخرجي إلي مغفرة من الله و رضوان

“Wahai jiwa yang baik, keluarlah engkau kepada keampunan dan keridhoan Allah Subhanahu wa Ta’ala.”
Maka nyawanya keluar dan mengalir seperti air yang mengucur dari mulut wadah. Lalu malaikat pencabut nyawa mengambilnya. Nyawanya tidak dibiarkan sekejap mata pun berada di tangan malaikat pencabut nyawa dan segera diambil oleh para malaikat yang berwajah putih tadi. Kemudian mereka meletakkannya pada kain kafan dan minyak wangi surga yang telah mereka bawa. Maka nyawanya mengeluarkan aroma minyak wangi misik yang paling terbaik di muka bumi. Lalu mereka menyertainya untuk naik ke langit. Tidaklah mereka melewati sekumpulan malaikat melainkan para malaikat itu akan bertanya: “Siapakah nyawa yang baik ini?” Mereka menjawab: “Ini adalah Fulan bin Fulan”, dan disebutkan namanya yang paling terbaik ketika mereka memanggilnya di dunia.

Tatkala mereka telah sampai membawanya kelangit, mereka meminta agar pintu langit dibukakan untuknya. Maka dari setiap langit dia diiringi oleh para penjaganya sampai ke langit berikutnya. Demikianlah yang akan terjadi hingga dia sampai ke langit yang disana ada Allah. Maka Allah berfirman:

اكتبوا كتاب عبدي في عليين, و أعيدوه إلى الأرض, فإني منها خلقتهم, وفيها أعيدهم, و منها أخرجهم تارة أخرى

“Catatlah oleh kalian bahwa hambaku (ini) berada di surga ‘illiyyin, dan (sekarang) kembalikanlah dia ke muka bumi. Sungguh darinya Aku telah menciptakan mereka, dan padanya Aku akan mengembalikan mereka, serta darinya pula Aku akan mengeluarkan mereka sekali lagi”.

Kemudian nyawanya dikembalikan ke dalam jasadnya. Lalu datanglah dua orang malaikat kepadanya. Keduanya bertanya, siapa Rabbmu? Maka dia menjawab, Rabbku adalah Allah. Keduanya kembali bertanya, apa agamamu? Maka dia menjawab, agamaku adalah islam. Keduanya kembali bertanya, siapa orang yang telah diutus di tengah kalian ini? Maka dia menjawab, beliau adalah utusan Allah. Keduanya kembali bertanya, siapakah yang telah mengajarimu? Maka dia menjawab, aku membaca kitab Allah, beriman kepadanya dan membenarkannya.

Kemudian terdengarlah suara yang menyeru dari langit, “Hambaku ini telah benar. Bentangkanlah untuknya permadani dari surga dan bukakanlah sebuah pintu ke surga”.

Maka harum wangi surga pun menerpanya dan kuburnya diperluas sejauh mata memandang. Lalu datang kepadanya seorang yang bagus wajahnya, pakainnya, dan harum wanginya. Orang itu berkata, bergembiralah dengan segala yang akan menyenangkanmu. Ini adalah hari yang dahulu engkau telah dijanjikan. Maka si mukmin bertanya kepadanya, “Siapakah engkau? Wajahmu adalah wajah yang datang dengan membawa kebaikan.” Dia pun menjawab, “Aku adalah amalmu yang sholih.” Lalu si mukmin berkata, “Wahai Rabbku! Segerakanlah hari kiamat agar aku kembali kepada keluarga dan hartaku”.

Selanjutnya, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Adapun bila seorang yang kafir meninggalkan alam dunia dan menghadap ke alam akhirat, turun kepadanya dari langit sejumlah malaikat yang berwajah hitam legam. Mereka membawa sebuah kain kafan yang buruk dan kasar. Mereka pun duduk di dekatnya sejauh mata memandang. Lalu datanglah malaikat pencabut nyawa dan duduk di dekat kepalanya. Malaikat pencabut nyawa berkata,

“Wahai jiwa yang buruk, keluarlah engkau kepada kemurkaan dan kemarahan Allah”.

Maka nyawanya tercerai berai di dalam jasadnya. Kemudian malaikat pencabut nyawa merenggut nyawanya seperti mencabut besi pemanggang daging dari bulu domba yang basah. Setelah malaikat pencabut nyawa mengambilnya, tidak dibiarkan sekejap mata pun berada di tangannya dan segera diambil oleh para malaikat yang berwajah hitam legam tadi. Lalu mereka meletakkannya pada kain kafan (yang telah mereka bawa) itu. Sehingga keluarlah dari nyawanya seperti bau yang sangat busuk di atas muka bumi.

Kemudian mereka naik bersamanya. Tidaklah mereka melewati sekumpulan malaikat melainkan para malaikat itu akan bertanya, siapakah nyawa yang buruk ini? Mereka menjawab: “Ini adalah Fulan bin Fulan” dan disebutkan namanya yang paling terburuk ketika mereka memanggilnya di dunia.

Kemudian mereka membawanya naik sampai ke langit dunia dan dimintakan agar pintu langit di bukakan untuknya. Namun pintu langit tidak dibukakan untuknya”.

Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam membaca ayat yang berbunyi,


لَا تُفَتَّحُ لَهُمْ أَبْوَابُ السَّمَاءِ وَلَا يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ حَتَّى يَلِجَ الْجَمَلُ فِي سَمِّ  لْخِيَاطِ

“Tidak akan dibukakan bagi mereka pintu-pintu langit dan mereka tidak akan masuk surga sampai onta bisa masuk ke dalam lubang jarum.” (QS. Al-A’rof: 40)

Selanjutnya Allah Azza wa jalla berfirman,
“Catatlah oleh kalian bahwa ketetapannya berada di (neraka) Sijjiin, di bumi yang paling bawah”.
Setelah itu, nyawanya benar-benar dilemparkan. Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam membaca ayat yang berbunyi,

“Barangsiapa yang berbuat syirik kepada Allah, Maka dia seolah-olah jatuh dari langit lalu disambar oleh burung, atau diterbangkan oleh angin ke tempat yang jauh”. (surat Al Hajj:ayat 31)

Demikianlah, nyawanya dikembalikan kedalam jasadnya. Maka dua orang malaikat mendatanginya lalu mendudukkannya. Keduanya bertanya, “Siapa Rabbmu?” Dia menjawab, “Hah.. hah..aku tidak tahu”. Keduanya kembali bertanya, “Siapa orang yang telah diutus ditengah kalian ini?” Dia menjawab, “Hah..hah..aku tidak tahu.” Kemudian terdengarlah suara yang menyeru dari langit, “Dia telah berdusta, bentangkanlah untuknya permadani dari api neraka dan bukakanlah sebuah pintu ke neraka.” Sehingga hawa panas dan racun neraka pun menerpanya dan kuburnya dipersempit sampai tulang-tulang rusuknya saling bergeser. Lalu datang kepadanya seorang yang buruk wajahnya, pakainnya, dan busuk baunya. Orang itu berkata, “Bergembiralah dengan segala yang akan memperburuk keadanmu. Ini adalah hari yang dahulu engkau telah dijanjikan.” Maka si kafir bertanya, “Siapakah engkau? Wajahmu adalah wajah yang datang dengan membawa keburukan.” Dia pun menjawab, “Aku adalah amalmu yang buruk.” Lalu si kafir berkata, “Wahai Rabbbku! Janganlah engkau datangkan hari kiamat”.

Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani rahimahullah di dalam kitabnya “Ahkamul Janaiz” (hal. 156-157) dan tahqiq beliau terhadap “Syarh Aqidah Thahawiyyah” (hal. 397-398).

Inilah keadaan seorang yang mukmin dan seorang yang kafir tatkala meninggalkan alam dunia dan masuk ke dalam alam akhirat yang dimulai dengan alam barzakh (alam kubur). Wallahu a’lam bi showab


Ketika manusia meninggalkan alam dunia bukan berarti urusannya telah selesai. Dia akan mengalami alam kedua yaitu alam barzakh (alam kubur). Alam ini merupakan pintu masuk ke dalam alam akhirat yang sesungguhnya. Disebut dengan alam barzakh, karena makna barzakh adalah penutup atau perantara bagi dua perkara. Maka alam barzakh adalah alam di antara alam dunia dan alam akhirat. Di alam barzakh, manusia akan mengalami berbagai masalah yang menandakan bahwa urusannya belum selesai dengan semata-mata meninggalkan alam dunia. Saat melewati alam barzakh, pertama kali yang akan dihadapinya adalah pertanyaan dua malaikat di dalam kuburnya, sebagaimana di dalam hadits Al Baro` bin ’Azib yang terdahulu. Maka keberhasilannya di alam barzakh, mendapat kebaikan atau keburukan, akan tergantung dengan kemampuannya dalam menjawab pertanyaan dua malaikat itu.
Perlu diingat, bahwa di alam barzakh, jasad manusia tidak akan mampu untuk menjawabnya. Yang akan menjawabnya adalah ruh dan jiwa manusia yang telah diisi saat di alam dunia dengan kebaikan atau keburukan. Adapun seorang yang mukmin niscaya akan dimudahkan oleh Allah untuk bisa menjawab pertanyaan kubur yaitu tentang siapa Rabmu, apa agamamu, dan siapa nabimu. Itulah yang Allah maksudkan dengan firman-Nya:

Dia yang aku cintai



Dia yang aku cintai...
Sosok Pria yang berhati lembut
Penuh kasih sayang
Di matanya terpancar sebuah keteduhan hati
Ketenangan jiwanya mampu mempengaruhi orang-orang di sekitarnya

Dia yang aku cintai
Kini masih tersimpan rapi oleh Sang Pencipta
Ia masih menjadi sebuah rahasia yang harus ku singkap
Dengan perbanyak sujud dan mendekat pada-Nya

Dia yang aku cintai...
Akan ku simpan rapi di dalam hatiku
Sampai ia menjadi halal untukku
Sampai Perjanjian besar itu terucapkan
Sebuah perjanjian yang mengguncangkan Arasy-Nya
Ketika Mahar cinta yang suci sudah kuterima

Dia yang aku cintai..
Yang akan menjadi Qowwam dalam kehidupanku
Dunia dan akhiratku..
Engkaulah yang aku tunggu selama ini
Meskipun aku tak tahu dimana gerangan dirimu
Namun suatu saat engkau akan datang
Engkau akan mengajak diriku ke istanamu
Istana yang di bangun oleh dasar cinta-Nya
Dan berpondasikan Akidah Islam yang kokoh

Dia yang aku cintai..
Yang namanya sudah tercatat didalam lauhful mahfuz
Yang tulang rusukku berada dalam dirinya
 
Dia yang aku cintai...
Persiapkanlah dirimu untuk menjemputku
Disini aku akan selalu setia menanti kehadiranmu
Sampai di batas waktu

Sabtu, 15 Juni 2013

Tafakur hening dalam bening


apalah hidup jika hanya di tangisi?bukankah hidup juga selalu menyisakan bingar yang menyenangkan?kesendirian yang terpadu dengan kesedihan memang merupakan sesuatu yg pahit.hingga tak terasa bulir air mata menjadi penghias malam-malam sepi nan menggigit.tapi bukankah kesendirian juga menyisakan hikmah tersendiri?inilah saat-saat dimana jiwa bisa merenung,menghitung ulang tabungan pahala atau torehan dosa.bercumbu dengan Sang Maha Kasih dan menumpahkan segala rahasia hati hanya pada-Nya tanpa khawatir rahasia kan terbongkar.

atau "kesendirian" juga bisa bermakna "kebebasan" dimana kita bisa dengan leluasa melakukan amal produktif dibandingkan jika kita telah bersama seseorang.meski tak pelak diri harus mengakui bahwa burung kan terbang jauh membumbung jika bersayap utuh.namun jika sayap belum lagi genap,yang perlu dilakukan hanyalah mencoba tetap mengepakkan sayap dan tetap terbang semampu yang bisa kita tempuh.

mencumbu kesendirian dengan airmata toh tidak akan mengubah apa-apa.apalagi jika kita sadar bahwa hidup pada hakikatnya adalah pergiliran,ada yang datang dan pergi seperti pagi yang merebut malam ataupun sebaliknya.kelak kan datang yang lainnya sebagai sebuah kepastian bahwa Allah telah menetapkan seseorang untuk kita.


maka sendiri tak harus berarti "mati" bukan?sendiri bisa lebih berarti jika kita bisa memaknainya dari kacamata yang berbeda.bahwa selalu ada hikmah di balik setiap peristiw.SAAT KESEDIHAN ITU MENYERGAP,SALAH SATU TERAPINYA BARANG KALI ADALAH MENATAP LANGIT TANPA BATAS SERAYA TETAP BERHARAP DAN BERGANTUNG KEPADA PEMILIK LANGIT DAN BUMI JUGA JIWA INI.

Inikah Aku??


kadang merasa berat untuk menjadi diri sendiri,semua berlalu meninggalkan angan dan harapan yang sama dengan semua orang,bahwa fitrah manusia ingin yg enak dan bahagia,meskipun akan melenceng dari sunnah yg ada.wajib menjadi sunnah dan sunnah menjadi mubah,bahkan haram menjadi halal yang semua itu hanya untuk kenikmatan sesaat,kenikmatan yg hanya beberapa saat tetapi penyesalan seumur hidup,terbesit kata taubat di kala iman bertambah tetapi di kala syetan menghampirinya rasa itupun,keinginan itupun akan muncul kembaliyah itulah yang terjadi,mau di kata apa lagi..??

ketika orang menyadari bahwa pilihan Allah adalah yang terbaik baginya,tanpa terasa semuanya menjadi ringan tanpa beban,rasa nerimo selalu ada dan bersyukur atas apa yang ada,semua terasa bahagia meskipun musibah dan bencana datang akan terasa mudah dan ringan,"ah...kabeh kan kepunyaane Gusti Allah toh..lah wong awae dewe kan ga duwe opo-opo yo kudu ikhlas toh..kan kabeh cuman titipan" senyum kecil pun akan mengembang di bibir

tapi yang namanya fitrah manusia ya pasti semua itu tidak gampang bak mmbalik telapak tangan karena kebanyakan dari kita akan tertawa ketika bahagia dan menangis ketika dalam musibah,begitu dekat sekali sama Dia ketika dalam kesusuhan dan menjauh ketika dalam kenikmatan,semua telah di atur untuk berjalan pada skenario-Nya

ada kata-kata yang patut kita renungkan"tidak ada gembok yang tidak bisa di buka,tidak ada sampul yang tidak bisa dilepas.tidak ada jarak didunia ini yang tidak bisa di tempuh,dan tidak ada yg hilang itu di temukan tetapi semua ada saatnya dan waktunya,sabar,uasaha dan doa lalu tawakal adalah tugas insani dan mengenai hasil adalah kehendak dan milik Allah.

tetap tegar dalam menjalani hidup ini,pada waktu BILAL mengalami banyak siksaan,di cambuk,digebuk,di siksa,di jemur,namun dia selalu mengatakan,"ahad..ahad..ahad.(satu)"kalau dipir BILAL benar-benar memegang " Qul huwallahu ahad".seampainya di surga mungkin bilal menyadari betapa kecil pengorbanan yang dia lakukan,dan betapa sedikit yang telah di persembahkan,dan ternyata barang dagangan yang di tawarkan di surga lebih mahal nilainya sekian kali lipat dari pada harga yang bisa di bayarkan untuk mendaptkannya

Minggu, 09 Juni 2013

KetikaHari itu datang

Ketika kau bergelar menjadi suamiku, ketahuilah posisimu telah menggantikan ayah ibuku.

Perintahmu harus lebih aku hormati dari perintah ayah ibuku

Engkaulah yg mjd imamku saat itu, kemanapun kau berada di situlah aku akan selalu ada

Dengan ijab qabul yg kau lafazkan, hak orangtuaku dalam menjagaku beralih padamu

Tegur aku jika aku bersalah, nasehati aku jika aku terlupa namun jgn kau keras dgku krn aku mempunyai hati yg selembut salju

Kau tahu aku tercipta dari tulang rusuk yang bengkok. Cepat atau lambat kau akan tahu betapa betapa byk kekurangan yg aku miliki

Jangan kau mencoba meluruskan tulang rusukku dg paksa krn nanti bisa patah namun tegur dan nasehatilah aku dengan kelembutan hatimu

Niscaya kau akan mendapati kebaikan yang banyak dari dalam diriku.

Sabtu, 08 Juni 2013

Berjilbab Merupakan Kewajiban Seorang Muslim



Pada suatu hari ada seorang teman bertanya,"Mbak,emang perempuan itu wajib pakai jilbab yah? tapi aku lihat kok mereka yang memakai jilbab tingkah lakunya sama kayak orang yg ga pakai jilbab,jalan berdua sama cowok pergegangan tangan bahkan ditaman aku sering lihat cewek pakai jilbab tapi bermesra-mesraan sama cowok alias pacaran..?

jika ada seseorang bertanya seperti itu kepada anda apa jawaban yang akan anda berikan?

Inilah fenomena yang terjadi sekarang ini..ketika jilbab hanya di jadikan trend,mode ataupun sejenisnya..sehingga muncullah beraneka ragam jilbab gaul.emang tidak bisa dipungkiri banyak orang yang memakai jilbab namun kelakuan mereka/akhlak mereka sama dengan orang yang tidak memakai jilbab.Namun,saya yakin orang-orang yang seperti itu belum tahu dan belum faham tentang ajaran agamanya sehingga mereka sekedar ikut-ikutan trend yang sedang berkembang di abad ini.sekadar buat gaya.bisa dibilang sebagian dari mereka sudah bosan dengan rambut terurai sehingga mereka berpindah dengan gaya yang menurutnya sedang ngetren.sehingga banyak komentar-komentar yang salah dari masyarakat yang beranggapan miring terhadap orang yang memakai jilbab.mereka tidak tahu bahwa ada sebagian dari mereka yang memakai jilbab benar-benar ingin menjaga kesuciannya kehormataannya.karena seperti itulah seharusnya wanita berpakaian..pakaian yang diperintahkan oleh Allah,dan mereka tahu apa sebenarnya berjilbab dan untuk apa mereka berjilbab.

Islam mewajibkan ummatnya untuk menuntut ilmu,karena dengan ilmu pengetahuan seseorang akan faham dan mengerti apa yang dikerjakannya.sehingga tidak terjadi yang namanya" ikut-ikutan".orang yang ikut-ikutan tetap dimintai pertanggung jawaban oleh Allah.untuk itu janganlah ikut-ikutan jika kita tidak tahu tentang ilmunya.selain itu Iman juga harus di topang dengan ilmu pengetahuan karena dengan ilmu pengetahuan kita akan memahami hakikat penciptaan dan ke-Maha Besaran-Nya.


Jilbab adalah Wajib bagi seorang muslimah banyak ayat-ayat Allah yang memerintahkan kaum hawa untuk menutupi auratnya di antaranya Q.S an-Nur ayat 31 dan al-Ahzab ayat 59.jika Allah sudah menetapkan berjilbab adalah wajib bagi muslimah selayaknya kita sebagai makhluk ciptaan-Nya wajib mematuhi peraturan yang telah di buat oleh Allah.karena Dialah yang Maha tahu apa yang terbaik buat kita.Ibarat seseorang membeli sebuah product sudah pasti dalam product tersebut tercantum cara penggunaan dan perawatannya..mau tidak mau seseorang yang membeli product tersebut harus mengikuti aturan pakai yang tercatat sehingga ia bisa menggunakan product tersebut dengan optimal.begitu juga dengan diri wanita muslimah jika kita tidak mengikuti aturan Allah aturan siapalagi yang akan kita pakai.Aturan Allah-lah yang sudah pasti terbaik untuk kita.


Mulai detik ini mulai saat ini marilah kita menutupi aurat kita..kalau bukan sekarang kapan lagi.nanti belum tentu ada.hari esok belum tentu kita masih bernyawa.siapa tahu esok hari Allah mencabut nyawa kita apa yang akan kita pertanggung jawabkan dihadapan-Nya.apakah kita akan bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan  dari Allah karena kita telah melalaikan perintah-Nya.percayalah dengan menutupi aurat hati kita sedikit demi sedikit akan terhijabi namun dengan catatan kita memakai jilbab bukan untuk ikut-ikutan.memakai jilbab dengan niat karena Allah mengharap cinta dan Ridho Allah..mari kita sama-sama berusaha untuk menjadi muslimah yang sejati.Muslimah yang dicintai oleh Illahi..semoga bisa..Aamiin

Aku Rindu


lelah...
ku berjalan menyusuri setapak demi setapak jalan fatamorgana yg begitu indah namun menyilaukan mata ini hingga ku tertipu...
berkali kali ku jatuh dan tersungkur...
aku lelah...
entah dimana akhir perjalanan ini...

cinta...
akupun lelah dg cinta yg semu dan melenakan hati yg telah rapuh..
membuat jiwaku yg telah begitu keropos menjadi sekarat dan hampir mati...
aku ingin penantian ini akan segera berujung wlo ku takut kan ada hati yg lain yg terluka...

dia.... yg telah membawa lari tulang rusukku.
dimanakah??
siapakah....??
sedang apa....??
bukan ku hendak melukis bayangmu atau mengukir namamu...
namun aku RINDU...

Bukan aku tak yakin dengan janji-Nya
justru karena keyakinan inilah yang membuatku terus bertahan..
Bertahan dalam penantian..
Bertahan dalam kesucian
Bertahan dalam kesendirian
Hingga dia yang membawa lari tulang rusukku datang untuk menjemputku
Dan...
Membawaku ke sebuah istana cinta.

Aku Rindu...
Dengan dia yang Allah ciptakan untuk menjadi jodohku
Meskipun aku belum tahu dia ada dimana
Namun satu yang pasti dia ada
Dia ada di belahan bumi Allah yang lain

Hingga suatu saat nanti
jika memang sudah saatnya
Kita pasti akan di satukan oleh-Nya
Dan kita akan merajut cinta karena-Nya
Karena-Nya-lah kita bertemu
Karena-nya-lah kita bersatu

Duhai Sang Pemilik Cinta..
Aku titipkan rasa rindu ini hanya pada-Mu
Aku titipkan cinta ini hanya pada-Mu
Karena di tangan-Mu lah cinta ini akan indah
Pertemukan kami di jalan cinta-Mu

Suara hati seorang yang sedang merindu :)

corat-coret di tengah hari

Corat-coret di tengah hari



Pernah kah kita merasakan suatu keadaan dimana kita merasa tidak di hargai, tidak di butuhkan atau bahkan tidak di cintai??

Bagaimana perasaan kita saat itu pasti tidak enak bukan??

Sudah pasti perasaan kecewa, kesal, sebal, jengkel, dan sejenisnya berkecamuk di hati kita.mungkin jika di perbolehkan saat itu juga ingin melampiaskan kekesalan dan kekecewaan yang bertahta di hati kita. Bagaimana tidak kecewa ketika hasil kerja keras kita di anggap remeh oleh orang lain, tidak di hargai sama sekali.

Wajarkah Kekecewaan kita!!!
Pantaskah jika kita merasa terluka dengan perlakuan mereka??

"Manusia begitu mudahnya menyakiti orang lain dengan sifat keegoisan dan kesombongan yang ia miliki ia bisa dengan mudah menyakiti hati orang lain.Padahal ia hanyalah seorang manusia yang hina yang di ciptakan dari setetes air mani yang kotor. Namun ketika ia dianugerahkan sedikit kenikmatan hidup didunia ia jadi lupa akan kehinaan dirinya yang sesungguhnya."

Sahabat, jika kita pernah merasakan kejadian-kejadian yang seperti saya paparkan di atas. Cobalah untuk merenungi kembali setiap perjalanan hidup. Kecewa, sakithati itu pasti karena itu pertanda kita masih mempunyai hati. Namun janganlah kekecewaan itu membuat kita menjadi manusia yang putus asa karena keputus asaan adalah awal dari kehancuran.

Mencobalah untuk berlapang dada. Tenangkan hati dan jiwa kita.manusia yang seperti itu bukan siapa-siapa di dunia ini, ia sama seperti kita makhluk ciptaan Allah yang tidak akan hidup abadi.

Hiburlah hati kita.bahwa kita masih punya Allah.Dia yang selalu menyayangi diri kita lebih dari apapun. Dia yang selalu ada di saat kita membutuhkan, Dan yang terpenting Dia tidak pernah mengecewakan setiap hamba-Nya. Dan Dia pasti akan selalu menghargai setiap tetesan keringat yang keluar, dan setiap kerja keras kita selalu ada nilainya di hadapan-Nya

"Allah tidak pernah melihat Hasil Namun yang Allah lihat adalah proses dari kerja keras kita."

Sabtu, 01 Juni 2013

Antara Kau Aku dan Dia


“Bim..malam minggu nih loe ada planning kemana..?”  Tanya Johan.
“biasa dong gue mau jalan sama cewek baru gue..” jawabnya dengan penuh percaya diri
“Loe ga bosen-bosen yeah ganti-ganti cewek, kasian toh cewek yang loe putusin pada sakit hati semua.”  Ucapku
“Emang gue pikirin, toh bukan salah gue seratus persen, mereka juga tau kalau gue suka ganti-ganti pacar tiap minggu kenapa juga mereka mau di ajak gue kencan, lagian gue juga ga pernah maksa-maksa mereka..lagian kasian kan jika di tolak, gue kan pantang kalau lihat cewek menangis karena di tolak..”
“emang loe ga pernah berpikiran untuk berhubungan serius dengan salah satu di antara mereka..” tanyaku kembali setelah mendengar pengakuannya.
“gue di suruh serius sama salah satu diantara mereka nanti dulu… sebejat apapun gue..seburuk apapun tingkah laku gue, gue masih memiliki keinginan dan cita-cita mempunyai istri  yang baik-baik,  bukan seperti mereka-mereka, gue sebenarnya sadar betul dengan keadaan mereka. Cewek yang begitu gampang ketika gue ajak kencan ga mustahil jika mereka  juga gampang ketika di ajak kencan oleh orang lain.”
“jadi loe cuma mainin mereka selama ini..? kapan loe akan sadar? ”
“ bukan memainkan tapi menghargai.. kalau nanti gue sudah menemukan seoarng wanita yang mampu membuat hatiku berdebar-debar saat pertama kali melihatnya..”jawabnya cengar-cengir.
“Dasar loe buaya darat..”

Ku tinggalkan Bimo sendirian di pelataran parkir kampus, maksud hati ingin mengajak main futsal malam ini namun ku urungkan niatku. Bimo adalah teman ku semenjak aku duduk di bangku sekeolah menengah atas, dia salah satu teman baikku meskipun terkadang aku sangat muak dengan tingkah lakunya, tak di pungkiri  tampang ia emang cakep bak artis hollywood, tiap hari jadi rebutan para gadis kampus,tapi tak seharusnya ia memanfaatkan ke tampanannya untuk mempermainkan wanita. Terkadang aku juga tak habis pikir dengan kelakuan cewek-cewek nya. Yang begitu bodohnya mau di ajak kencan olehnya. Sudah berulang kali aku memberi nasehat padanya  namun nasehatku hanya di anggap angin lewat tidak pernah di dengar ataupun di hiraukan… Coba Bimo bisa mencontoh Nabi Yusuf as. yang sanggup menjaga hawa nafsunya ketika di rayu wanita. Bisikku dalam hati.
****
Perpustakaan kampus begitu lenggang hanya terlihat satu dua orang mahasiswa yang sedang membaca di sebuah meja bulat di sudut ruangan. Aku berjalan mengelilingi perpustakan mencari buku terbaru karya sejarawan islam terkenal. Ketika sedang asyik melihat-lihat isi perpustakan pandanganku tertuju pada seorang gadis berkerudung panjang, gadis itu tak terasa asing di mataku. Ku coba mengingat-ingat di mana dan kapan bertemu dengan gadis itu. Sesaat ku mencoba berpikir, berusaha keras untuk bisa mengingat siapa gerangan gadis berkerudung merah itu. Lama sudah aku ber usaha untuk mengingat siapa dirinya namun tetap juga nihil. Sesekali ku pandangi gadis itu dari belakang, ia nampak sedang serius dengan buku yang di bacanya. ingin rasanya aku mendekatinya dan bertanya kepadanya namun aku tidak berani untuk melakukannya, kaki ini terasa berat untuk melangkah.
”Winda, anti sudah lama di sini?” Tegur seorang dengan suara yang tidak asing di telingaku.
Mendengar suara gadis itu aku yang sedari tadi berdiri membelakanginya langsung menengok kebelakang. Tak meleset dari dugaanku, ternyata pemilik suara itu adalah Syifa anak dari tante Elia adik dari ayahku. Dan gadis yang memakai kerudung panjang yang sedari tadi menganggu konsentrasiku adalah Winda, aku baru ingat kalau aku pernah melihatnya ketika aku singgah kerumah tante Elia untuk mengantarkan titipan ayah. Ternyata keberadaanku di situ di ketahui oleh Syifa.
”Abang Jo...ngapain di sini? Tumben amat pagi-pagi dah di perpustakan? Bukannya Bang Jo sedang sibuk dengan bisnis barunya?” ucap Syifa begitu melihat abang sepupunya.
”abang lagi ada keperluan dengan dosen pembimbing, Syifa juga tumben biasanya masuk siang. ” ucapku.
” syifa ada janji dengan teman bang, hari ini Syifa ada diskusi tentang acara sosial yang akan di adakan bulan Ramadhan nanti.” Ucapnya sambil melirik temannya yang sedari tadi berdiri di sampingnya sambil menundukan pandangannya.
”Abang free kan hari ini, kalau tidak keberatan abang mau tidak bantu kami untuk mensukseskan acara itu, soalnya kami semua masih junior Bang, kami masih bingung apa yang harus kami lakukan. Kami butuh masukan dari senior-senior kami.” lanjutnya.
”Gimana ya Syifa sebenarnya abang harus ketemu seseorang sore ini, tapi... ya sudah abang akan coba bantu tapi hanya sampai dzuhur, bagaimana?” ucapku memastikan
”boleh bang kalau begitu, ya kan Win?” ucapnya sambil meminta persetujuan dari Winda
Winda yang sedari tadi hanya terdiam kini ia menganggukkan kepalanya dan tersenyum tanda menyetujui usulan johan dan Syifa.
***
Sore itu kota jakarta di selimuti awan yang tebal, petir mulai bersaut-sautan dan kilat menyambar bak cahaya yang menakutkan, angin bertiup menerbangkan debu-debu dan dedaunan. Rintik-rintik hujanpun mulai turun dan membasahi alam semesta ini. johan yang sedari tadi sibuk dengan laptop mininya baru tersadar kalau ia belum menjemput ibunya di rumah tante Elia. Sudah satu jam ia terlambat dari kesepakatan yang telah dibuat dengan ibunya. Dengan sigap ia meraih telpon genggamya, dan ia lihat ada 5 panggilan tak terjawab dan 2 sms dari ibunya. Johan benar-benar tak sadar kalau ia telah menghabiskan 4 jam di depan laptop mininya. Kini ia tak peduli dengan hujan yang deras, atau dengan petir yang menyambar yang ada dalam pikirannya adalah menjemput ibunya. Tak ada pilihan lain. Johan harus menggunakan mobil milik ayahnya untuk menjemput ibunya. Padahal selama ini ia enggan untuk memakai mobil milik ayahnya, bukan ia tidak bisa mengendarainya tapi ia lebih senang memakai motor bututnya. Gaya hidupnya jauh dari kemewahan meskipun ia anak orang kaya, ia lebih memilih untuk hidup sederhana. Ia tidak mau membangga-banggakan kekayaannya. Ia tidak mau menjadi orang yang lalai. Ia ingin mencontoh gaya hidup Rasullah. Gaya hidup seseorang yang menjadi kebanggan umat di dunia ini.
Setengah jam kemudian aku sampai di rumah tante Elia, ku parkir mobil tepat di halaman rumah, ku ayunkan langkahku dengan cepat mendekati pintu rumah yang terbuka lebar. Tiba-tiba langkahku terhenti ketika melihat seorang perempuan yang duduk tepat di sebelah ibuku, seorang perempuan yang beberapa bulan ini mampu mengganggu hari-hariku. Semenjak pertemuan di perpustakaan kampus itu aku sudah mulai suka dengannya, tak bisa di pungkiri rasa ini dari hari kehari semakin besar aku rasakan. Apalagi setiap satu minggu sekali aku bertemu dengannya membuat rasa ini tak kuasa aku ketepikan.
Ibu, tante Elia, Syifa, dan Winda kelihatan sedang asyik berdiskusi sampai-sampai mereka tidak sadar akan kehadiranku di depan pintu.
”Assalamu’alaikum.” ucapku mengagetkan mereka
”wa’alaikumus salam.” jawabnya hampir bersamaan.
”Eh..anak ibu sudah datang, dari tadi ibu telpon tidak di angkat, sms juga tidak di balas, habis dari mana nak. Untung ada winda dan syifa yang menemani ibu mengobrol.”
”maaf Bu, tadi johan keasyikan mengerjakan tugas jadi lupa waktu.”  jawabku sambil aku berjalan menuju kearah mereka
Setelah di rasa puas mengobrol kami pun berpamitan untuk pulang. Ada kebahagiaan tersendiri di dalam hatiku. Entah apa itu namanya sulit untuk di ucapkan dengan kata-kata. Yang pasti ada perasaan yang aneh ketika aku melihatnya, mungkin inikah yang di sebut cinta Ataukah ini hanya nafsu belaka. Semakin lama aku melihatnya semakin aku ingin memilikinya. Pandangannya yang selalu ia tundukkan mampu membuat hatiku semakin tertarik padanya. Apakah bidadari dunia itu akan bisa aku miliki?
***
Ke esokan harinya di pelataran kampus aku bertemu dengan Bimo, sudah hampir tiga bulan semenjak pertemuan sore itu aku tidak pernah bertemu dengannya lagi. Aku tidak tau apakah kebiasaan masih tetap sama mempermainkan hati wanita atau ia sudah insaf yang pasti aku berharap perangai buruknya sudah hilang dari dirinya.
”Jo, tungguin gue dong. Loe datang ke kampus nyelonong aja, emang loe ga lihat gue apa atau loe memang sudah ga ingat gue lagi.” ucapnya
”Gue bukan ga liat loe gue hanya ga mau berdebat lagi dengan loe, gue dah bosen dengan perangai buruk loe, lebih baik gue menjauh dari loe dari pada nanti gue ketularan penyakit loe. ” jawabku sekenanya.
”yee.. loe masih marah ama gue, katanya mau jadi ustadz kok punya masih punya sikap dendam, ga baik tau marah lama-lama sama teman.”
”bukan gue marah, bukan juga gue dendam. Gue hanya ingin loe sadar apa yang loe lakukan itu salah. Wanita itu bukan barang mainan yang seenaknya bisa loe mainan. Coba bagaimana perasaan loe jika hal yang sama terjadi pada adik perempuan loe, pasti loe ga trimakan?” ucapku lagi
”Bim, perempuan itu untuk di muliakan, ga sepantasnya gue perlakukan mereka sebagai barang dagangan, hargai perasaan mereka. Loe cakep tapi jangan loe manfaatkan paras loe untuk mempermainkan hati wanita.” lanjutku lagi.
”Iya pak ustadz aku sadar itu, gue juga sudah capek dengan gaya hidup gue. Mulai saat ini gue ingin belajar menjadi orang baik demi dia. Sungguh dia berbeda dengan yang lainnya. Dia lah yang di sebut wanita yang sebenarnya. Aku mohon Jo sudah yah loe jangan marah lagi sama gue, sekarang gue lagi butuh bantuan loe nih. Gue ingin belajar dari loe untuk jadi orang yang baik.” ucapnya dengan sungguh-sungguh.
”Alhamdulillah akhirnya loe sadar juga dengan kesalahan loe, dengan senang hati gue akan bantu loe. Tapi dia yang loe maksud itu siapa?” tanyaku dengan rasa penasaran
”Wulan, cewek berkerudung panjang yang sekarang ada di semester 2.”
Cetarrrr.. bak ada petir di siang bolong. Johan sangat kaget dengan apa yang di katakan oleh Bimo. Bagaimana mungkin Bimo suka dengan wanita yang aku sukai. Wulan gadis sangat baik, aku tidak akan pernah rela jika Wulan menjadi mangsa Bimo yang selanjutnya. Meskipun Bimo bilang sudah insyaf tapi aku tidak yakin kesungguhan hatinya. Dan kalaupun ia benar-benar sudah insyaf aku tidak rela jika wulan menjadi miliknya. Aku mencintainya dan bahkan dalam waktu dekat ini aku ingin meminangnya.
Bagaimana kisah selanjutnya. Apakah Johan jadi menikah dengan Wulan, ataukah malah Bimo yang menikahi wulan. Tunggu kisah selanjutnya



Kamis, 16 Mei 2013

....CI en TA dan Jo Do H

"Gue kok yakin banget yah kalau si dia bakal jadi jodoh gue. gimana gak yakin coba kayaknya gue cocok banget sama dia, kesukaan dia pun sama seperti kesukaan gue. dan gue juga merasa cinta gue ke dia ga bertepuk sebelah tangan, secara dia baik banget gitu loh sama gue.

Membaca pernyataan di atas, apa yang terlintas dalam pikiran MasBro/ Mba Sis? pasti pikiran kalian ga jauh dari mikirin cinta, jodoh, hati dan perasaan. Iya kan?? masih normal berarti..ga bisa di pungkiri membahas masalah hati,cinta dan perasaan ga akan pernah ada bosannya. secara naluri  Allah sudah menganugerahkan rasa cinta khusus untuk makhluk-Nya yaitu berupa cinta dan kasih sayang.

Anyway,By the way, busway. bolehkah kita meyakini bahwa seseorang yang kita cintai bakalan menjadi jodoh kita, bahkan karena terlalu yakinnya sampai memvonis kalau si dia pasti di takdirkan menjadi jodoh kita? wah... hebat banget yah orang tersebut sudah mampu menebak takdir Allah yang belum terjadi. apakah boleh kita mendahui Allah sedangkan Allah adalah penentu segala-galanya.

Mencintai seseorang merupakan fitrah manusia, karena itu merupakan sunnatullah. namun kalau di suruh memilih aku pribadi akan lebih memilih untuk tidak merasakan jatuh cinta sebelum akad nikah terjadi. kenapa demikian? mungkin sebagian orang bilang jatuh cinta itu berjuta rasanya ( dah kayak judul lagu saja) manis, asam asin semua ada di situ.hee... namun tidak buatku. jatuh cinta belum waktunya membuat hari-hariku terbuang sia-sia hanya karena memikirkan hal-hal yang tidak jelas juntrungannya. kalau sudah kayak gitu apa yang terjadi, sholat kurang khusyuk, sering salah niat, update status hanya menarik perhatian nya dan bahkan yang lebih parahnya Allah di nomer duakan, mengapa demikian?? coba cek dan tanya diri kita masing-masing, coba jujur pada diri, ketika kita sholat siapa yang lebih banyak kita ingat Allah ataukah si dia? mungkin di lisan kita menyebut nama Allah namun apakah di hati nama Allah juga yang kita ingat? apakah malah lebih mengingat dia? Dan ketika berdoa kita lebih dominan menyebut namanya ketimbang meminta ampunan-Nya, kita begitu gampang mengeluarkan airmata karena cinta manusia namun ketika mengingat dosa dan kemaksiatan yang kita lakukan pada Sang Pemilik Cinta manusia mata ini susah sekali untuk menangis. 

Kalau sudah seperti itu, pada akhirnya kita terbuai oleh angan-angan kosong, setiap menit bahkan setiap detik hanya si dia yang di pikirkan, makan ga enak tidur pun tak nyenyak. hatinya di penuhi angan-angan yang kosong. padahal panjang angan-angan merupakan cara syetan dalam menggoda manusia. sadar atau tidak sadar Syetan akan bekerja keras mencari teman untuk menemaninya kelak di neraka. karena syetan sudah berjanji di depan Rabbnya bahwa ia akan menyesatkan anak cucu adam dengan berbagai cara hingga mereka tergelincir dari jalan kebenaran. 

Dan apa yang akan terjadi ketika si dia ternyata bukan yang Allah takdirkan menjadi jodoh kita, si dia yang selama ini kita cinta ternyata malah memilih perempuan lain untuk menjadi istrinya. dan ternyata cinta yang selama ini di puja bertepuk sebelah tangan. berbagai perasaan yang tidak bisa di ungkapan oleh kata-kata bercampur aduk menjadi satu  dan hanya air mata yang berbicara. sedih sudah pasti, sakit hati tak bisa di pungkiri, kecewa of course. Dan seandainya kejadian seperti ini siapa yang perlu di salahkan. dia, atau diri kita sendiri. tidak adil rasanya kalau menyalahkan si dia, apalagi menyalahkan perempuan yang menjadi pilihannya. yang perlu di salahkan adalah diri sendiri. mereka tidak tahu apa-apa dan mereka juga tidak melakukan kesalahan apa-apa. yang salah adalah diri sendiri mengapa terlalu yakin dengan perasaan sendiri, terlalu hanyut oleh angan-angan yang kosong. 


Sungguh kita menjadi orang yang sangat merugi, sudah kita menduakan cinta Allah dengan cinta yang belum pasti. seharusnya kita malu kepada-Nya karena telah menghianati cinta-Nya. mungkin dengan kejadian seperti itulah cara Allah menegur kita, Allah tidak ingin kita menduakan cinta-Nya. Allah ingin kita lebih mencintai-Nya. dan memang seperti itulah seharusnya. menempatkan cinta Allah di atas segal-gala-Nya.

Sekecewa apapun, kita harus tetap tegar harus tetap kuat, hidup perlu di teruskan perjalanan masih panjang. ronah-ronah kehidupan akan selalu menghadang. jangan hanya karena cinta manusia lantas kita terpuruk dalam menatap dunia. yang pasti Allah akan selalu ada di setiap gerak-gerik kita. Allah selalu mengawasi kita dimanapun kita berada. pasti di balik semua ini ada skenario Allah yang indah, skenario yang tidak pernah kita duga sebelumnya. skenario yang mampu membuat kita tersenyum dan membuat wajah kita secerah mentari pagi. mungkin saat ini Allah belum menjodohkan kita dengan si dia, namun pasti akan ada si dia yang lain yang telah Allah siapkan untuk kita. boleh jadi Allah menginginkan kita untuk menjadi orang yang lebih baik, atau mungkin Allah menginginkan kita agar terus belajar. dan suatu saat jodoh pasti akan datang sesuai dengan keimanan di hati. yang penting saat ini adalah benahi diri, luruskan niat. yang selama ini mungkin kita sering salah niat saatnya untuk perbaiki niat. berikan hati kita totalitas hanya pada Allah. apalagi sekarang sudah memasuki bulan-bulan harram bulan di mana amal ibadah kita di lipat gandakan pahala. jadikan momentum ini sebagai ajang mendekatkan diri pada Sang Khalik. Raih ridho-Nya dengan menjalani semua perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. lupakan sesaat rasa kecewa, kesampingkan semua perasaan yang berkecamuk. tatap ke depan lihat betapa banyak hal-hal yang perlu kita lakukan dan kita perbaiki, hiup tidak cukup sampai di sini hidup masih perlu pengorbanan dan perjuangan. terakhir yang bisa aku tulis sebagai pengingat diri Hati ini hanya Milik-Nya. dan akan tenang dengan mengingat-Nya dan Mencintai-Nya. sebagai penyejuk hati hati silahkan baca QS al-baqarah : 216..

salam santun selalu buat pembaca semua
Mohon maaf apabila ada kesamaan cerita
hanya sekedar sharing belajar menyikapi suatu masalah
Yang benar datangnya dari Allah dan yang salah datangnya dari diriku sendiri yang dhoif harap di maafkan


Rabu, 08 Mei 2013

Kini ku tersadar..


Kini ku sadari betapa berharganya waktu
Ketika ia pergi ia tak akan pernah kembali
Ketika ia berlalu tak akan pernah sudi menghampiri lagi
Setiap menit adalah perhitungan
Yang seharusnya di isi dengan kebaikan

Betapa ku tersadar kini...
Betapa banyak waktu yang ku buang untuk hal yang sia-sia
Bahkan aku tak perduli dengan itu
Aku tak pernah memikirkan itu
Aku tak pernah memikirkan hari itu
Hari di mana setiap detik yang aku lewati akan di hisab

Batapa ku tersadar kini..
Betapa diri sering terbuai oleh angan-angan kosong
Memikirkan hal-hal yang tak sepantasnya aku pikirkan
Bahkan aku sering terlewat batas terlalu yakin dan terlalu menuruti perasaan hati
Seakan-akan lupa ada Allah yang Maha menentukan takdir dan kehidupan

Kini ku tersadar...
Betapa indah cara Allah menegurku
Allah memberi aku masalah agar aku bisa belajar
Belajar  menyelesaikan masalah agar bisa menjadi amal ibadah
Allah memberi aku kesedihan agar aku bisa tegar
Allah memberi aku kebahagiaan agar aku bisa memaknai arti kehidupan

Kini ku tersadar...
Betapa Allah sangat mencintaiku
Betapa Allah sangat menyayangiku
Pasti DIA tidak ingin kalau aku menduakan cinta-Nya

Mulai detik ini Ya Allah..
Ajari aku bagaimana cara mencintai-Mu
Ajari aku bagaimana cara menjadi hamba-Mu yang Kau Cintai
Sudah cukup apa yang aku lakukan dulu
Jangan biarkan aku lakukan itu untuk yang ke dua kali
Aku akan berusaha sepenuh hati untuk melabuhkan cinta ini hanya untuk-Mu
Akan aku labuhkan hati ini hanya pada-Mu
Karena Engkau-lah Pemilik hatiku
Dan Sudah sepantasnya hati ini aku berikan hanya pada-Mu

Kuatkan jalanku Ya Allah..
Ridhai-lah jalanku..
Peluk aku di kala aku terjatuh
Dekap aku di kala aku terpuruk
Tarik aku kembali ke dalam samudra cinta-Mu
Samudra cinta sejati yang tak akan pernah bertepi.

Minggu, 14 April 2013

Indahnya Menulis

Assalamu'alaikum sahabat...apa kabar dengan keimanan sahabat di jum'at yang penuh berkah ini? semoga sahabat senantiasa berpijak di atas jalan lurus-Nya. menapaki setiap jengkal kehidupan dengan penuh keimanan dan ketakwaan kepada-Nya.karena itulah kunci kebahagian dan kesuksesan dunia dan akhirat. keimanan dan ketakwaan merupakan salah satu motivasi hidup yang harus senantiasa kita pertahankan, dan kita perjuangkan dengan segala daya upaya yang kita miliki.. kenapa dan mengapa? mungkin pertanyaan itu akan muncul di benak pikiran saudara ketika membaca pernyataan di atas..dengan pemahaman saya yang sedikit saya akan mencoba menguraikannya.

Sebelum kita masuk ke inti pembahasan terlebih dahulu kita pelajari tentang apa tujuan hidup kita? untuk apa Allah menciptakan kita? Allah menciptakan kita tidak main-main. di balik penciptaan manusia ada maksud dan tujuannya dalam al-Qur'an Sural Al-mu'minun ayat 105 Allah SWt berfirman, " Maka apakah kamu mengira, bahwa Sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-main (saja), dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami?"


Dalam surat lain Allah SWT ber firman "Dan tidaklah Aku menciptakan jin & manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku. Aku tdk menghendaki rizki sedikitpun dari mereka & Aku tdk menghendaki supaya mereka memberi Aku makan. Sesungguhnya Allah Dialah Maha Pemberi rizki Yang Mempunyai Kekuatan lagi Sangat Kokoh.” (QS.Adz Dzariat : 56-58)

Dari ayat di atas kita sudah mengetahui bahwa di balik penciptaan manusia adalah untuk beribadah dan menyembah hanya kepada-Nya. Tugas manusia yang paling utama dalah menyembah-Nya di setiap saat kapanpun dan dimanapun.

Manusia merupakan makhluk yang paling mulia, manusia bisa lebih mulia di banding malaikat jika ia beriman dan bertakwa namun sebaliknya manusia bisa lebih hina dari binatang ternak jika ia ingkar pada-Nya. Manusia di beri akal untuk berpikir, namun tak jarang ia gunakan pikiran itu untuk hal-hal yang di haramkan dan mengundang murka Allah. padahal setiap apa yang ia lakukan akan di mintai pertanggung jawabannya kelak di akhirat.

Tulisan ini aku buat sebagai bahan pengingat diri, bahwa manusia adalah hamba Allah yang mempunyai kewajiban menyembah dan taat hanya kepada-Nya. karena hanya Allah tempat kita bergantung, tempat kita meminta dan tempat kita memohon pertolongan. tiada daya dan upaya tanpa pertolongan-Nya.

Sebagai penutup tulisan singkat ini aku ingin mengajak saudara ku semua termasuk diri ini yang lemah tiada daya  marilah kita tanamkan keimanan yang kokoh di dalam hati kita, Marilah kita berlomba untuk menjadi hamba yang Allah cintai. karena hanya cinta Allah lah yang akan menyelamatkan kita di dunia dan di akhirat.

Semua kebenaran hanya milik Allah apabila ada kesalahan itu dari diri saya sendiri yang dhoif. mohon di maafkan

semoga bermanfaat






Sabtu, 13 April 2013

KETIKA CINTA HARUS BERSABAR


Namanya Dinda seorang muslimah yang ramah dan cantik parasnya,  di usianya yang sudah mencapai 27 tahun membuat orangtuanya selalu menyuruhnya untuk menikah. Bagi seorang Muslimah yang taat ia yakin kalau jodohnya pasti ada dan Allah pasti sudah ciptakan pasangan hidup untuknya. Sebagai seorang penulis novel sekaligus pekerja di salahsatu penerbit majalah islam terkemuka di ibukota membuat hari-hari selalu sibuk.

Siang itu saat ia sedang asyik dengan komputernya meng-edit ulang novel barunya. Seorang wanita paruh baya yang selalu menemaninya setiap saat masuk ke dalam kamarnya.
"Din, anterin mama menjenguk teman lama mama yah di rumahnya. Sekarang ia sedang sakit dan mama ingin berkunjung kerumahnya."

Awalnya aku ingin sekali menolak permintaan mama namun aku tega melihat mama pergi sendirian, dan mama juga punya penyakit asma yang sering kali kambuh setiap saat. Dengan alasan ingin berbakti kepadanya akhirnya aku mau menemaninya.

Dari sanalah awal pertemuan aku dengannya, sosok yang aku anggap sebagai malaikat, wajahnya yang bersih, tingkah lakunya yang sopan dan tutur katanya yang menawan membuat aku tertawan begitu melihatnya. Yang belakangan aku tahu namanya adalah Yusuf

Beberapa hari setelah aku bertemu dengan lelaki yang mampu menggetarkan hatiku. Ibu mengabarkan kalau keluarga Bu yunita beserta suami dan anak lelakinya akan datang untuk bersilaturahmi sekaligus membicarakan hal yang sangat penting.  Awalnya aku tidak tahu tentang hal penting apa yang akan di bicarakan aku hanya menurut apa kata mama agar nanti malam aku bisa menemaninya dan bersua dengan keluarga besar Yusuf.

Malam itu merupakan malam yang indah untukku, penantian ku yang panjang kini ber akhir sudah aku telah di khitbah olehseorang ikhwan yang di mataku sangat sempurna. Aku merasa cintaku padanya tidak bertepuk sebelah tangan. Aku menyangka Yusuf juga memiliki perasaan yang sama denganku.

Namun kebahagianku hanya sesaat, kebahagianku hancur berkeping-keping setelah aku membaca surat dari Yusuf yang aku sangka isinya adalah surat cinta untukku.

 Di surat itu jelas di katakan kalau ia melakukan semua itu hanya karena orang tuanya. Ia tidak mau melihat ibunya masuk rumah sakit untuk kesekian kalinya gara-gara penolakannya untuk menikah dengan gadis pilihanya. Yang lebih lagi sakit aku rasakan ia bilang tidak mencintaiku dan sangat sulit untuk mencintaiku karena ada nama lain yang kini bersemayam dihatinya. Ia bilang akan sulit untuk mencintaiku karena aku buka wanita yang ia cintai.

Singkat cerita acara pernikahanku berjalan dengan lancar, meskipun hatiku berontak ingin rasanya aku berteriak agar semua orang tahu bahwa aku tidak mengingankan pernikahan ini terjadi. Namun aku tak kuasa menyakiti dan mengecewakan orang –orang yang aku sayangi. Ku lihat wajah itu sungguh kaku dan tak ada senyuman pun tersungging dari  bibirnya, ia berdiri di sebelahku namun seakan-akan ia berada jauh dari jangkauanku.

Tibalah saat malam pertama pernikahanku, sebagian orang bilang malam pertama adalah malam yang terindah yang tak bisa terlupaka namun berbeda denganku, malam itu merupakan awal kesabaran dan cintaku di uji. Tidak ada kata-kata sayang aku dapatkan yang ada hanya kebisuan, kesunyian dan kehampaan. Meskipun ia sempat mencium kening dan mengucapkan doa yang seperti Rasulullah ajarkan padaku dan itupun karena aku yang memintanya. Aku dan dia sempat melakukan ibadah itu namun itu semua bukan karena dasar cinta tapi karena sebuah keterpaksaan.

Malam itu berjalan amat lamban aku rasakan, aku sesaatpun tidak bisa memejamkan mataku, aku muak, aku benci, aku sedih dengan semua kejadian ini.  sebagai seorang istri aku mempunyai hak untuk mendapatkan kasih sayang dari suamiku. Dan sebagai seorang suami ia mempunyai kewajiban untuk membahagiakanku. Namun apa yang aku dapatkan sebaliknya suamiku tidak bisa mencintaiku karena di hatinya hanya ada satu nama yaitu ”Alifa”

Alifa seorang akhwat berkerudung panjang nan cantik dan sopan. Seorang gadis yang membuat suamiku tidak bisa mencintai wanita yang menjadi istrinya kini. Aku tidak mengenalnya sebelumnya, aku melihatnya saat ia dan teman-temannya datang di hari pernikahanku.

Tak terasa sudah lima bulan usia pernikahanku, namun aku belum bisa merasakan menjadi istri yang sesungguhnya, sikap Yusuf kepadaku masih belum berubah, ia begitu kaku dari sorot matanya tak ada sama sekali tanda-tanda cinta untukku. Sudah menjadi kewajiban seorang istri untuk melayani suami, meskipun suamiku belum bisa mencintaiku, namun aku selalu berusaha menjadi istri yang berbakti padanya, aku menjalankan tugasku sebagai istri dengan tulus mengharap ridha-Nya. Setiap pagi aku membuatkan sarapan untuknya, menyiapkan baju kerjanya, dan mengantarkannya sampai kedepan pintu ketika ia hendak pergi kerja. Aku ingin menjadi istri yang bisa mengantarkannya ke syurga-Nya.

Tak bisa ku pungkiri setiap hari rasa cintaku kepadanya semakin besar, meskipun rasa cinta ini belum bisa terbalas namun aku tak peduli karena bagiku ia adalah suamiku orang yang layak aku cintai. Dalam do’a di penghujung malam aku selalu menyebut namanya berharap agar Allah selalu melindunginya di manapun dia berada.

Undangan pernikahan Alifa dengan ikhwan bernama guntur ku berikan pada Mas yusuf, dari raut wajahnya nampak kemurungan. Aku yakin Mas Yusuf merasa kecewa meskipun ia tak mampu menunjukan perasaannya itu padaku.

Meskipun Alifa kini sudah menikah namun sikap Mas Yusuf tidak jauh berbeda, ia masih sama seperti dulu. Hanya buku harian dan sajadah panjangku yang menjadi saksi betapa tersiksa nya  hatiku dan betapa tulusnya cintaku untuknya.

Dua bulan setelah pernikahan Alifa, aku mendapat kabar dari temannya bahwa Alifa masuk rumah sakit karena setiap hari kesehatannnya menurun, ia mengalami tekanan bathin karena suami nya meninggal saat usia pernikahannya baru satu minggu, ia tidak bisa menerima kenyataan yang ada sehingga membuatnya koma. Mendengar kabar itu aku langsung menjenguknya di rumah sakit tempat ia di rawat. Keadaan Alifa sungguh sangat memprihatinkan, dokter bilang semangat hidupnya hanya akan kembali lagi jika ia mendapat kasih sayang dari sosok lelaki yang bernama suami. Hanyakata- kata mesra dari suaminya lah yang mampu menghidupkan gelora hidupnya kembali. Dan dokter menyarankan agar secepatnya mencarikan suami untuk Alifa sebelum terlambat. Aku pun berinisiatif membantunya mencarikan seorang suami untuknya. Ada tanda tanya besar di hatiku siapa dan dimana aku harus mencarinya??

Tiba-tiba nama mas Yusuf terlintas di pikiranku, apakah aku harus menikahkan suamiku sendiri dengan Alifa, apakah aku harus melakukan itu, apakah aku mampu melihat laki-laki yang sangat aku cintai bersama wanita lain. Tapi aku tidak bisa melihat Alifa menderita ia butuh seorang suami untuk menyelamatkan hidupnya.

Pikiran itu terus menerus menghantui ku, keinginanku untuk menikahkan Mas Yusuf dengan Alifa begitu besar. Aku belajar untuk berdamai dengan hatiku, biarlah aku tidak bisa mendapatkan cintanya asal aku bisa membahagiakan orang yang aku cintai. Salah satu cara adalah membiarkan Mas Yusuf menikah dengan wanita yang di cintainya. Jika ini merupakan jalan untuk suamiku hidup bahagia aku rela meskipun aku harus di madu.

Malam itu juga aku sampaikan niat hatiku pada suamiku, ia begitu kaget dengan kabar tentang Alifa dan kekagetan itu semakin bertambah mendengar permintaanku untuk menikahinya. Tak ada sepatah katapun yang keluar dari mulutnya ia terdiam. Membisu seperti patung yang bernyawa.

Sehari setelah mendengar kabar itu malam harinya suamiku tidak pulang kerumah, aku menjadi resah, HP nya aku hubungi tidak aktif, aku telpon kantornya pun tak ada jawaban, tidak sampai di situ aku mencari kabar melalui teman-temannya tapi tak seorang pun mengetahui keberadaannya. Aku tak bisa menahan airmata ini, aku menangis aku merindukannya, aku sangat mengkhawatirkannya.

Berita itu sontak mengagetkanku, suamiku kecelakaan dan kini di rawat ditempat Alifa di rawat. Menurut seorang polisi yang menghubungiku suamiku terpelanting sejauh 15 meter dari motornya. Dengan segera aku pergi kerumah sakit tempat suamiku di rawat, airmata ini tak berhenti mengalir mengkhawatirkan keadaannya. Di sebuah ruangan VIP suamiku dirawat dan ia tidak sadarkan diri, anggaota badannya penuh dengan perban, meskipun menurut dokter tak ada luka yang serius dan dalam beberapa hari ini akan sadarkan diri namun melihat keadaannya aku tak tega. Aku tidak mau melihat suamiku menderita.

Suamiku sudah hampir dua hari dalam keadaan koma, ia belum juga sadarkan diri aku bertambah cemas di buatnya, selama dua hari itu aku tak pernah meninggalkannya, aku selalu di sampingnya, merawatnya dengan tulus, di saat yang seperti itulah aku bisa memandangnya sepuasnya. Melihat wajahnya dan menggenggam tangannya yang sebelumnya tak pernah aku lakukan. Wajah itu sungguh bersih, sama seperti pertama kali aku melihatnya, mengenggam tangannya membuatku merasa nyaman dan tenang. Dan untuk pertama kali aku menciumnya, ya aku menciumnya dalam keadaan ia tak sadarkan diri. Namun rasa bersalah tiba-tiba terlintas di pikiranku, aku merasa telah berbuat kurang ajar dengan menciumnya, aku takut ia tidak meridhainya.

Aku memilih duduk dikursi menjauh darinya aku tak kuasa jika terus menerus memandangnya. Tiba-tiba aku lihat tangan suamiku bergerak-gerak dan ia mulai membuka matanya. Betapa bahagianya hatiku ketika yang keluar pertama kali dari mulutnya adalah namaku. Ia memanggil namaku dengan suara yang sangat lirih, mendengar suaraku di panggil aku langsung menghampirinya. Melihat suamiku sadarkan diri aku bermaksud memanggil dokter untuk memeriksa keadaannya. Namun belum jauh kaki ini melangkah tiba-tiba pandanganku kabur, badanku lemas dan aku terjatuh tak sadarkan diri.

Selama dua hari aku tak sadarkan diri, aku berbaring lemas di rumah sakit, aku terlalu capai dan kurang istirahat yang membuat kondisi badanku menurun. Begitu terkejutnya diriku begitu aku sadarkan diri suamiku berada di sisiku ia sedang mencium keningku dan memanggilku dengan pangilan sayang, panggilan yang tak pernah aku dengar sebelumnya. Ia juga mengenggam tanganku begitu erat. Dan yang membuatku terkejut ia menangis sambil menciumi tanganku. Sungguh aku tak tahu apa yang terjadi dengannya. Mungkinkah ia sudah bisa menerimaku dan mencintaiku. Apakah cinta ini sudah terbalas, berbagai pertanyaan bermain-main di pikiranku. Dan sebuah perkataannya yang tak akan pernah aku lupa yang mampu mebuat hatiku berbunga-bunga serta tak kuasa menahan haru.

”Dinda, istriku maafkan aku yang selama ini telah menyia-nyiakanmu, kini aku sadar engkau adalah karunia yang terbesar yang Allah berikan untukku. Sayang maafkan aku karena telah membuatmu selalu menangis di malam-malammu, maafkan aku yang pernah membohongimu. Kini aku sadar aku telah melakukan kesalahan besar. Dan terimakasih Dinda atas buah hati yang kini sedang bersemai di rahimmu, buah hati cinta kita.”

Aku tak kuasa menahan airmata ini, aku bahagia, aku terharu aku tak bisa menjelaskan kebahagian ini dengan kata-kata, aku hanya bisa menangis sambil aku menggenggam erat tangan suamiku yang kini sudah memberikan cintanya padaku.

Tiba-tiba aku teringat dengan Alifa, aku tidak mungkin egois dengan memikirkan diriku sendiri, aku sudah bertegad untuk menikahkan Alifa dengan Mas Yusuf.  Akhirnya aku memberanikan diri bertanya tentang Alifa padanya dan meminta nya untuk menikahinya. Mendengar permintaanku tiba-tiba suamiku meminta izin untuk keluar sebentar sebelum menjawabnya, aku tak tahu apa yang suami aku lakukan di luar sana. Yang aku tahu ketika ia datang kembali ia tak sendiri ia bersama Alifa yang duduk di kursi roda dengan di dorong oleh seorang lelaki yang tak asing lagi dan ia adalah Randi sahabat Mas Yusuf. Ternyata Alifa sudah menikah dengan Randi dua hari yang lalu. Dan kini Alifa sudah menemukan semangat hidupnya kembali.

Kini kebahagianku lengkap sudah, aku menemukan cintaku, kesabaran ini berbuah kemanisan, ketulusan cinta ini terbalas sudah. Ketika cinta harus bersabar, di situlah ketulusan cinta di uji. Kesabaran pasti akan berbuah keindahan karena Allah selalu bersama dengan orang-orang yang bersabar.

Ringkasan dari novel yang berjudul ketika cinta harus bersabar dengan gaya bahasa yang telah di ubah sesuai gaya bahasa tulisanku.
Semoga bermanfaat.

Isi surat Yusuf untuk Dinda 

Assalamu'alaikum Wr Wb.
Kepada yth : Adinda Altharina putri
Ditempat

Aku sengaja menulis surat ini dengan tulisan tanganku sendiri. Berharap kau bisa merasakan apa yang aku rasakan saat ini. Aku tak tahu apalagi yang harus aku lakukan ketika orang tuaku memaksaku untuk menikah denganmy. Asal kau tahu saja, pinangan atas dirimu sebenarnya bukan aku yang menginginkan, melainkan orang tuaku.

Merekan bilang, sejak pertama kali Melihatmu, hati mereka langsung bergerak untuk menjadikanmu sebagai menantu. Lagi pula orangtuaku dan orang tuamu berteman sejak lama. Tapi maaf sekali lagi, aku tidak pernah berniat menikahimu.semua ini adalah rencana orangtuaku dan orangtuamu untuk menjodohkan kita.

Aku tahu hal ini adalah hal bodoh yang pernah aku lakukan sepanjang hidupku. Aku juga tahu bahwa jika semua ini benar-benar terjadi, maka banyak orang yang akan aku bohongi, aku akan menjadi seorang pecundang dan pengecut karena telah menyakiti perasaanmu.

Tapi aku juga tidak bisa berbuat lebih banyak lagi sebab melihat kondisi ibuku yang sudah lemah, aku takut bila aku menolak permintaannya, sakitnya akan semakin parah. Asal kau tahu saja, dua hari yang lalu ibu masuk rumah sakit karena aku menolak permintaannya.

 Jadi aku mohon bantulah aku memainkan sandiwara ini di depan orangtua kita masing-masing. Aku tau segala sesuatunya itu akan di pertanggung jawabkan di hadapan Allah Ta'ala, tapi aku tak bisa berbuat banyak lagi untuk hal itu.

Aku merasa belajarku selama beberapa tahun tentang islam sia-sia saja karena akhirnya aku harus membohongi banyak orang atas kepura-puraanku mencintaimu. Maaf sekali lagi.

Pernikahan bukanlah hal yang main-main untuk di jalankan terlebih lagi bila tidak di landasi dengan rasa cinta. Sesungguhnya ada nama lain yang mengisi relung hatiku. Dan sepertinya, mulai saat ini aku harus menghapus nama itu dan berusaha menggantinya dengan namamu.

Jika memang tak ada cara lain lagi untuk kita mencegah kebohongan ini, maka sebagai langkah awalku dalam menjalankan kehidupan baruku nanti, aku ceritakan semuanya ini padamu. Jujur. Tidak ada yang di tambahkan atau di kurangkan. Aku tidak mau mengawali semua ini dengan kebohonganku pada dirimu. Maafkanlah aku yang tak mencintaimu.

Mungkin ketika membaca surat ini, matamu sudah di penuhi dengan airmata. Aku akan berusaha mengganti airmatamu itu dengan usahaku untuk dapat mencintaimu. Maaf, beribu-ribu maaf aku pinta kepadamu.

Tolonglah malam ini kau sholat tahajud dan minta kepada Allah agar memberikan yang terbaik untuk kita. Aku tak sanggup, bila selamanya harus menyakitimu dengan kepalsuan cintaku.
Dan tolong jangan ceritakan hal ini pada siapapun. Aku yakin kau mengerti seperti apa posisiku. Sekian dulu surat dariku, bila semua ini kurang berkenan di hatimu, mohon di bukakan pintu maafmu untukku,. Afwan.

Wassalamu'alaikum Wr Wb.

Dari seorang pengecut
Yusuf Abdullah Fattah