Jumat, 30 Mei 2014

puisi tanpa judul

Sudah lama aku tak menuliskan kata-kata cinta
Sudah lama tinta tak aku goreskan untuk merangkai kata-kata cinta
Sudah lama jari-jari ini tak menari indah menyusun kata-kata cinta
Entah kenapa jiwa ini seakan-akan kering
Entah kenapa hati ini seakan-akan rapuh
Entah kenapa mulut ini seakan-akan kelu
Jari-jari ini seakan-akan kaku
Apakah ini pertanda hati ku telah tertutup dan terkunci dengan cinta yang bernama lelaki
Siapa gerangan pemilik kunci itu yang bisa membukakan kembali pintu hatiku.
Rintik-rintik hujan yang turun membasahi bumi
Belum bisa membasahi hatiku yang kering
Bilakah benih-benih cinta itu akan kembali tumbuh di hatiku
Siapakah gerangan yang mampu menyirami bunga- bunga di hatiku yang telah layu
Siapakah gerangan yang mampu memberi kesegeran dan keindahan di taman hatiku.
Namun aku senantiasa yakin kalau dia ada untukku
Dia pemilik kunci pintu hatiku
Dia yang mampu menumbuhkan kembali bunga-bunga hatiku yang telah layu.
Di manapun engkau berada wahai pemilik tulang rusakku
Simpanlah dengan baik kunci itu
Kunci yang kelak akan kau gunakan untuk membuka pintu hatiku
Aku di sini senantiasa menantimu
Hingga kau datang hanya untukku
Untuk saat ini biarkan cinta dan hati ini aku berikan hanya kepada-Nya
Pemilik cinta yang sesungguhnya
Kepada-Nya aku gantungan semua pinta dan harapanku
Kutitipkan cintaku kepadamu hanya kepada-Nya
Semoga kelak kita di persatukan dalam naungan cinta dan keridhoan-Nya
Tetaplah kau berjuang dijalan yang telah di tentukan-Nya
Jangan biarkan dirimu terhanyut oleh keindahan dunia
Senantiasa perbaikilah dirimu
Aku pun di sini selalu berusaha untuk memperbaiki diriku
Semoga keimanan dan ketakwaan kita kepada-Nya
Yang akan mempertemukan dan mempersatukan kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar