Minggu, 04 Mei 2014

Anak dan orangtua

assalamu'alaikum warrahmatullahi wabarakatuh

Apa kabar sahabat semua? bagaimana dengan kabar keimanan sahabat semua? saya berharap kita semua selalu istiqamah di jalan-Nya. aamiin. sahabat sudah lama rasanya tidak menyapa sahabat semua. sudah lama juga rasanya jari ini tidak menulis di blog. entah kenapa hari ini rasa rindu juga untuk corat-coret di blog. sebenarnya banyak sekali  ide yang muncul di otak ini namun bingung harus memulai dari mana. tidak mengapa sahabat sebagai permulaan saya hadiahkan senyuman yang paling manis untuk sahabat semua. hee..:) saking manisnya semutpun ikut tersenyum melihat saya senyum-senyum sendiri. :)

Bismillah... semoga tulisan ini bisa bermanfaat untuk diri saya sendiri dan bermanfaat juga bagi yang membacanya.

Dua hari yang lalu saya menghadiri sebuah seminar tentang pendidikan yang bertemakan "Membangun Prestasi Anak". sebuah tema yang cukup menarik apalagi pemateri adalah mereka yang ahli di bidangnya. betapa banyak ilmu yang saya dapat. dari bagaimana cara mendidik anak, bersikap sampai berinteraksi dengan anak.

sahabat tentunya sudah mendengar tentang hadits Rasulullah yang berbunyi "Tidaklah seorang anak yang lahir kecuali dalam keadaan fitrah . Maka kedua orang tuanyalah yang akan menjadikannya sebagai yahudi, nashrani, atau majusi.(hadits Riwayat Imam Malik)

Hadits di atas menjelaskan bahwa anak fitrahnya baik, tinggal bagimana cara orangtua mendidik anak itu. jika kebaikan yang ia ajarkan maka anak itu akan tumbuh menjadi anak yang baik namun  sebaliknya jika anak itu di ajarkan keburukan maka anak itu pun akan tumbuh menjadi anak yang kurang baik.

pola asuh yang di berikan orangtua kepada anak sangat mempengaruhi tumbuh kembang anak. dimana pola asuh yang baik akan menjadikan anak tumbuh menjadi pribadi yang baik, mandiri, percaya diri dan berprestasi. namun apabila anak di asuh dengan pola asuh yang buruk pada akhirnya anak akan tumbuh menjadi anak yang buruk karakternya, mudah emosi, tidak percaya diri bahkan tidak mustahil anak ini akan menjadi anak yang tidak memiliki prestasi.

Orangtua ibarat model bagi seorang anak, apapun yang di lakukan oleh orangtuanya kemungkinan besar akan di lakukan juga oleh anaknya. karena anak belajar melalui kelima inderanya, terutama indera pendengaran dan indera penglihatan yaitu anak akan meniru apa yang ia lihat, akan mengucapkan apa yang ia dengar. jadi ketika anak berperilaku yang kurang baik tidak boleh langsung menyalahkan si anak siapatahu perilaku anak yang kurang baik itu karena melihat contoh dari orangtuanya.

Seorang anak pada hakikatnya memiliki jiwa yang bersih, tidak seperti orang dewasa yang terkadang hanya karena hal-hal sepele sampai tidak bertegur sapa. berbeda dengan jiwa anak yang masih bersih, anak tidak pernah memiliki rasa dendam sama sekali di dalam hatinya. ketika seorang anak memiliki masalah dengan teman-temannya ia tidak membutuhan waktu lama untuk baik semula dengan teman-temannya. ia kembali akur dengan teman-temannya seakan-akan tidak pernah terjadi apa-apa di antara mereka. mengapa demikian? karena jiwa anak itu bersih dan fitrah anak adalah baik.

Hindari perkataan-perkataan negatif, perkataan yang bernada mengancam, menakut-nakuti, berbohong. betapa sering tanpa orang tua sadari melakukan hal itu. contoh kecil misalnya ketika anak tidak mau makan orang tua akan mengatakan hal-hal yang bernada berbohong bahkan perkataan yang bernada mengancam, perkataan yang familiar yang sering saya dengar adalah, "awas loh kalau tidak makan nanti ada polisi tangkap atau semisalnya. " sebenarnya tanpa di sadari hal itu mengajarkan anak untuk berkata bohong. jadi jangan salahkan anak jika anak sering berbohong karena itu buah dari yang orangtua ajarkan.

Ternyata mendidik anak itu butuh ilmu. tanpa ilmu orangtua tidak akan bisa mendidik anak secara sempurna. selain ilmu agama yang dibutuhkan ilmu-ilmu tentang tumbuh kembang anak juga tidak kalah pentingnya..anak merupakan tanggung jawab dunia akhirat bagi orangtuanya. maka persiapkan mereka dengan sebaik-baiknya. hingga pada akhirnya nanti kita bisa menikmati buahnya. kebaikan yang kita tanam kebaikan pula yang akan di panen namun apabila keburukan yang di tanam keburukan pula yang di panen.

sebagai tambahan saya cantumkan ayat Allah, Hadits Rasullullah, perkataan Sahabat dan ulama sebagai motivasi diri .

Firman Allah dalam al-Quran surat tahrim ayat 6 ," hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka."

Dan hadits Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam, "apabila manusia mati, terputuslah amalannya kecuali tiga hal: shodaqah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak sholih yang mendo'akannya. (HR muslim)

Amirul mukminin Ali Radhiallahu anhu berkata :"ajarkanlah kepada mereka adab dan tanamkanlah pada diri mereka kebaikan

Qatadah Rahimahullahu berkata " engkau memerintahkan mereka untuk menaati Alah dan mencegah mereka bermaksiat kepada Allah, hendaklah engkau menegakkan perintah Allah terhadap mereka, memerintahkan mereka dengan perintah Allah dan membantu mereka dalam urusan tersebut, dan jika engkau melihat kemaksiatan dari mereka maka hendaklah engkau menghardik mereka."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar