Senin, 26 Agustus 2024

Tata cara sholat jenazah

 Di dalam artikel Al manhaj di jelaskan bahwa Menyaksikan jenazah dan mengikutinya mengandung faedah besar, yang terpenting adalah: Menunaikan hak jenazah dengan menshalatkannya, memohon syafaat dan berdoa untuknya, menunaikan hak keluarganya, menghibur perasaan mereka saat mendapat musibah kematian, memperoleh pahala besar bagi pelayat, mendapatkan nasehat dan pelajaran dengan menyaksikan jenazah, pemakaman, dan yang lainnya.


Shalat jenazah adalah fardhu kifayah, yaitu tambahan pahala orang-orang yang shalat dan syafaat kepada orang-orang wafat. Disunnahkan (dianjurkan) banyak yang menshalatkannya.  Bilamana yang menshalatkan lebih banyak dan lebih bertakwa tentu lebih utama.

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ، وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ، وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ، وَوَسِّعْ مُدْخَلَهُ، وَاغْسِلْهُ بِالمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالبَرَدِ، وَنَقِّهِ مِنَ الخَطَايَا كَمَا نَقَّيْتَ الثَّوْبَ الأبْيَضَ مِنَ الدَّنَسِ، وَأَبْدِلْهُ دَاراً خَيْراً مِنْ دَارِهِ، وَأَهْلاً خَيْراً مِنْ أَهْلِهِ، وَزَوْجاً خَيْراً مِنْ زَوْجِهِ، وَأَدْخِلْهُ الجَنَّةَ، وَأَعِذْهُ مِنْ عَذَابِ القَبْرِ أَوْ مِنْ عَذَابِ النَّارِ». أخرجه مسلم.


‘Ya Allah, ampunilah dan berilah rahmat kepadanya, maafkanlah dia, muliakanlah tempatnya, luaskanlah tempat masuknya, cucilah dia dengan air, salju, dan batu es. Bersihkanlah dia dari segala kesalahan sebagaimana baju putih dibersihkan dari kotoran. Gantilah kepadanya negeri yang lebih baik dari negerinya, istri yang lebih baik dari istrinya, masukkanlah ia ke dalam surga, dan lindungilah ia dari siksaan kubur (atau siksaan neraka).’ HR. Muslim.[4]

selesai menguburnya.


Mengikuti/mengiringi jenazah hanya untuk laki-laki, bukan wanita. Jenazah tidak boleh diikuti suara, api, bacaan, dan tidak pula zikir.


عن أبي هريرة رضي الله عنه أن رسول الله- صلى الله عليه وسلم- قال: «مَنْ اتَّبَعَ جَنَازَةَ مُسْلِمٍ إيمَاناً وَاحْتِسَاباً، وَكَانَ مَعَهُ حَتَّى يُصَلَّى عَلَيْهَا وَيُفْرَغَ مِنْ دَفْنِهَا، فَإنَّهُ يَرْجِعُ مِنَ الأَجْرِ بِقِيْرَاطَينِ، كُلُّ قِيرَاطٍ مِثْلُ أُحُدٍ، وَمَنْ صَلَّى عَلَيْهَا ثُمَّ رَجَعَ قَبْلَ أَنْ تُدْفَنَ فَإنَّهُ يَرْجِعُ بِقِيرَاطٍ». متفق عليه


Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Barang siapa yang mengikuti jenazah seorang muslim karena iman dan mengharap pahala, dan ia tetap bersamanya hingga dishalatkan dan selesai menguburnya, maka sesungguhnya ia pulang membawa pahala dua qirath, setiap qirath seperti bukit Uhud. Dan barang siapa yang shalat atasnya, kemudian kembali sebelum dimakamkan, maka sesungguhnya ia pulang dengan pahala satu qirath.’ Muttafaqun ‘alaih.[7]

Tempat shalat Jenazah.

Menshalatkan jenazah di tempat yang disiapkan untuk shalat jenazah adalah sunnah dan itulah yang lebih utama. Dan boleh dishalatkan di dalam masjid sewaktu-waktu. Barang siapa yang ketinggalan shalat jenazah, yang utama adalah menshalatkannya setelah dimakamkan dan barang siapa yang dikuburkan dan belum dishalatkan, maka dishalatkan di atas kuburnya.


Apabila seseorang meninggal dunia dan engkau ahli untuk melaksanakan shalat dan dikhithab untuk menshalatkannya dan engkau belum menshalatkannya, maka kamu boleh shalat di atas kuburnya.


Hukum shalat terhadap Jenazah yang ghaib.

Disunnahkan shalat terhadap jenazah yang ghaib, yang belum dishalatkan atasnya.


عن أبي هريرة رضي الله عنه أَنَّ رَسُولَ الله- صلى الله عليه وسلم- نَعَى لِلنَّاسِ النَّجَاشِيَّ فِي اليَومِ الَّذِي مَاتَ فِيهِ، فَخَرَجَ بِهِمْ إلَى المُصَلَّى، وَكَبَّرَ أَرْبَعَ تَكْبِيراتٍ. متفق عليه.


Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam memberi kabar duka cita kematian an-Najasyi di hari wafatnya. lalu beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam keluar bersama mereka ke mushalla dan bertakbir empat kali takbir.’ Muttafaqun ‘alaih.[8]


Disunnahkan bersegera mengurus jenazah, menshalatkannya, dan pergi dengannya ke pemakaman.


عن أبي هريرة رضي الله عنه عن النبي- صلى الله عليه وسلم- قال: «أَسْرِعُوا بِالجَنَازَةِ، فَإنْ تَكُ صَالِحَةً، فَخَيْرٌ تُقَدِّمُونَهَا إلَيْهِ، وَإنْ تَكُ سِوَى ذَلِكَ، فَشَرٌّ تَضَعُونَهُ عَنْ رِقَابِكُمْ». متفق عليه.


Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda, ‘Bersegeralah mengurus jenazah, jika ia seorang yang shalih, maka kebaikan yang kamu dahulukan kepadanya. Dan jika ia selain yang demikian itu, maka keburukan yang kamu letakkan dari pundakmu.’ Muttafaqun ‘alaih.[9]


Perempuan seperti laki-laki, apabila jenazah sudah ada di mushalla atau di masjid, sesungguhnya ia menshalatkannya bersama kaum muslimin, dan untuknya pahala seperti untuk laki-laki dalam menshalatkan dan ta’ziyah.


Waktu-waktu yang jenazah tidak boleh dimakamkan dan tidak boleh dishalatkan.


عن عُقبة بن عامر الجُهَنِي رضي الله عنه قال: ثَلَاثُ سَاعَاتٍ كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَنْهَانَا أَنْ نُصَلِّيَ فِيهِنَّ ، أَوْ أَنْ نَقْبُرَ فِيهِنَّ مَوْتَانَا: « حِينَ تَطْلُعُ الشَّمْسُ بَازِغَةً حَتَّى تَرْتَفِعَ، وَحِينَ يَقُومُ قَائِمُ الظَّهِيرَةِ حَتَّى تَمِيلَ الشَّمْسُ، وَحِينَ تَضَيَّفُ الشَّمْسُ لِلْغُرُوبِ حَتَّى تَغْرُبَ. رواه مسلم


Dari ‘Uqbah bin ‘Amir al-Juhani Radhiyallahu anhu, ia berkata, ‘Tiga waktu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang kami melaksanakan shalat jenazah padanya dan menguburnya: saat matahari terbit hingga terangkat, saat tengah hari hingga gelincir matahari, dan saat tenggelam matahari hingga tenggelam.‘ HR. Muslim.[10]

Disalin dari مختصر الفقه الإسلامي   (Ringkasan Fiqih Islam Bab : Ibadah العبادات ) Penulis : Syaikh Muhammad bin Ibrahim At-Tuwaijri  Penerjemah Team Indonesia islamhouse.com : Eko Haryanto Abu Ziyad dan Mohammad Latif Lc. Maktab Dakwah Dan Bimbingan Jaliyat Rabwah. IslamHouse.com 2012 – 1433]

_______

Footnote

[1] HR. Muslim no. 948

[2] HR. al-Bukhari no.3370, ini adalah lafazhnya, dan Muslim no. 406

[3] Shahih, HR. Abu Daud no. 3201, Shahih Sunan Abu Daud  no. 2741, dan Ibnu Majah  no. 1498, ini adalah lafazhnya, Shahih Sunan Ibnu Majah no. 1217

[4] HR. Muslim no. 963

[5] Shahih. HR. Abu Daud no.3202, Shahih Sunan Abu Daud no. 2742, Ibnu Majah no. 1499, ini adalah lafazhnya, Shahih Sunan Ibnu Majah 1218

[6] Hasan HR. al-Baihaqi no.6794. Lihat Ahkam al-Janaa`iz karya al-Albani  hal. 161

[7] HR. al-Bukhari no. 47, ini adalah lafazhnya, dan Muslim no. 945.

[8] HR. al-Bukhari no. 1327 dan Muslim no (951), ini adalah lafazhnya.

[9] HR. al-Bukhari no. 1315, ini adalah lafazhnya dan Muslim no. 944.

[10] HR. Muslim no.( 831)




Kamis, 21 Juli 2016

ujung-ujungnya nikah

Ujung-ujungnya nikah... Tema ini akhir-akhir ini sedang banyak di bahas oleh banyak orang di grup-grup medsos. Terutama di salah satu grup WA yang saya aktif di dalamnya. 

Tidak di pungkiri tema ini menarik dan seru untuk di bahas. Terbukti dilapangan jika sudah mengangkat pembahasan ini sudah pasti akan ramai yang berkomentar. Handphone tidak henti-hentinya berbunyi, semenit saja meninggalkan HP untuk kekamar mandi. 100-500 pesan dan komentar sudah menanti. :)

Tulisan ini saya buat sebenarnya karena terpengaruh atau biasa di sebut terkontaminasi oleh maraknya pembahasan tersebut di atas. Dengan ilmu dan pemahaman yang minim saya akan coba membahas tentang pernikahan. Meskipun saya sendiri belum pernah menikah namun tidak ada salahnya kan jika saya belajar menulis dengan tema pernikahan. Kata orang belajar teorinya dulu baru prakteknya. Namun kata orang lagi praktek lebih sulit dari pada teori. Namun praktek tanpa teori hasilnya juga tidak akan maksimal. Karena pengetahuan tentang teori akan mempermudah saat mempraktekkannya. Setuju kan sahabat dengan istilah saya.. Hee..
😆
Siap dengan pembahasan yah.. Jangan senyum-senyum sendiri dulu. Lihat kiri kanan ada orang tidak.. Jika masih ada orang tahan dulu senyum dan tertawa nya, sampai antum/antunna yakin bahwa di sebelah kiri dan kanan  antum/antunna aman dari di lihat orang. karena khawatir nanti ada orang yang bilang "gila" sama antum/antunna karena senyum-senyum sendirian. Hahaha..

Yang pertama kita akan membahas tentang definisi pernikahan. Saya yakin antum/antunna sudah faham betul tentang arti pernikahan. Jika mau di artikan pernikahan merupakan bersatunya dua insan dengan jenis kelamin berbeda yaitu laki-laki dan perempuan yang menjalin suatu ikatan dengan perjanjian atau akad.
Pernikahan di mulai dengan pelafazan ijab dan qabul antara wali calon pengantin perempuan dan calon pengantin laki-laki. Apabila lafaz ijab dan qabul dilakukan dan mahar sudah di terima maka berlakulah sebuah perjanjian yang di namakan pernikahan.

Apakah lantas semudah itu saja? Jawabannya adalah tidak. Ijab dan Qabul adalah awal fase kehidupan yang baru, tanggung jawab yang baru, dan tantangan baru. Yah... Kenapa saya sebut sebagai tantangan karena sebuah pernikahan merupakan awal dari di binanya sebuah rumah tangga yang mana dalam mewujudkan sebuah rumah tangga butuh adanya kesefahaman, pengertian, tenggang rasa dan kasih sayang di antara pasangan. Menyatukan dua insan yang berbeda karakter, berbeda pandangan hidup dan berbeda pola pikir untuk mencapai satu tujuan tidaklah mudah. Semua itu membutuhkan pengorbanan dan kerja keras agar satu tujuan itu dapat tercapai dengan baik.

Keegoan yang mendominasi diri perlu di singkirkan jauh-jauh. Karena ketika kita sudah berumah tangga yang di perlu di pikirkan bukan "aku atau saya" tapi "kita". Artinya ketika akan memutuskan sesuatu atau ketika terjadi konflik bukan mengedepankan kepentingan pribadi yaitu ingin menang sendiri tetapi perlu mengedepankan kepentingan bersama.

Betapa banyak rumah tangga yang hancur karena tidak adanya kesefahaman dan saling pengertian di antara pasangan. Hak dan kewajiban yang lalai untuk lakukan. Seorang istri lalai dengan hak dan kewajibannya. Begitu juga sebaliknya sang suami lalai dengan tanggung jawab dan kewajibannya. Sehingga terjadilah ketidak harmonisan dalam membangun sebuah rumah tangga. Akhirnya kehambaran dan pertengkaran yang menjadi hidangan keseharian. Lantas bagaimana caranya agar kita bisa menjadi seorang istri/suami yang baik..

Cara yang pertama adalah milikilah keimanan yang kuat di dalam hati, karena jika iman kita kuat sudah pasti kita akan menjadi manusia yang baik, cara yang kedua adalah belajar dan cari ilmu. Karena dengan ilmu kita akan mengetahui hak dan kewajiban seorang suami/istri, kemudian cara yang ketiga adalah mengamalkan ilmu yang sudah kita pelajari... 😊 jangan lupa sikap kasih sayang dan saling menghormati juga penting banget lohh..(kalau tidak percaya coba deh praktek dengan segera..)

Semua akan terasa indah jika kita mengetahui ilmunya sebelum kita menikah. Seperti yang saya sampaikan tadi di atas. Ternyata belajar teori itu penting sebelum kita terjun ke dalam prakteknya. (Haha.. Seperti sudah pernah merasakan aja yah bahasanya )

Islam merupakan agama yang super sempurna..islam mengajarkan kita bagaimana cara menjalankan kehidupan di bumi termasuk di dalamnya kehidupan berumah tangga. So... Belajarlah sebelum kita menempuh alam rumah tangga. Agar tidak tersasar nantinya. " Al ilmu qabla 'amal. Berilmu sebelum beramal.." yuk.. Rajin-rajin menuntut ilmu selagi Allah masih memberikan kita kesempatan untuk menghirup oksigen di bumi-Nya..(hee.. Nasihat untuk diri)

Memang mudah ya teman-teman jika hanya belajar teorinya belum tau nanti prekteknya bagaimana ( hee... Nyengir lebar sambil nulis)..

So... antum dan antunna kapan nikah?
Hahaha jika saya yang di tanya demikian saya akan jawab...hmmm.. Jika ijab kabul sudah di lafazkan dan mahar sudah aku terima itulah hari pernikahanku. ( bagaimana jawabannya teman-teman mantapkan. Awas loh jangan copy paste jawabannya hee)

Last but not least.. Siapkan diri, siapkan iman, siapkan ilmu dan siapkan amal. Semoga berjaya selamat berjuang.!

Selasa, 19 Juli 2016

Ga Je Bo

Kali ini saya ingin menulis artikel tentang istilah gajebo alias "ga jelas bo". Kenapa saya beri judul gajebo karena jika di lihat dari segala sisi benar-benar ga jelas gitu deh. Jika di lihat dari penampilan ga jelas, jika di lihat dari gaya bicara juga ga jelas, apa lagi jika di lihat dari gaya hidupnya tambah ga jelas lagi. Siapa gajebo yang saya maksud..?? Ayoo main tebak-tebakkan siapa yang bisa menebak akan dapat hadiah. Mengenai hadiahnya nanti akan saya beritahu belakangan. Ibarat orang bule kata surprise is the best. ^_^

TRANS GENDER / WARIA / BANCI jawabannya. Bagi teman yang jawabnya benar silahkan di lihat jempol tangan dan kaki masih ada 4 ga. Kalau masih ada 4 itulah hadiahnya. 👍👍👍👍

Pada hakikatnya Allah menciptakan manusia hanya dua jenis yaitu laki-laki dan perempun. Allah berfirman "Dan Dia (Allah) menciptakan dua pasang dari dua jenis laki-laki dan perempuan.“ (Qs An Najm : 45), di ayat lain Allah juga berfirman "Wahai manusia Kami menciptakan kamu yang terdiri dari laki-laki dan perempuan.“ (Qs Al Hujurat : 13). Namun pada kenyataan sering kali kita menjumpai dan menemukan manusia yang memiliki status yang tidak jelas, apakah dia laki-laki atau perempuan. Terkadang hati ini miris saat melihat para laki-laki atau pria namun berpenampilan seperti wanita begitu juga sebaliknya wanita yang berpenampilan seperti laki-laki. Bahkan ada sebagian dari mereka yang berani merubah jenis kelamin dengan jalan melakukan operasi. Yang menjadi pertanyaanya kini mengapa mereka sanggup melakukan hal seperti itu? Dari beberapa artikel yang saya baca dari referensi yang berbeda saya mendapati ada beberapa faktor yang menjadi penyebab mereka memiliki status yang ganda atau transgender.

Transgender bisa terjadi karena factor bawaan (hormone and gen) dan factor lingkungan. Factor lingkungan diantaranya pendidikan yang salah pada masa kecil dengan membiarkan anak laki-laki berkembang dalam tingkah laku perempuan ataupun sebaliknya, sebagian dari mereka mengikuti gaya hidup orang barat, mengikuti hawa nafsu dan tren hidup masa kini yang katanya hak asasi manusia. Hingga mereka berani merubah jenis kelaminnya dengan melakukan operasi hanya untuk memuaskan hawa nafsunya. Lalu apa pandangan islam akan masalah tersebut di atas.

Pendapat di bawah ini saya ambil dari sebuah artikel setelah saya melakukan pencarian via pakcik google.
Pertama: Masalah seseorang yang ingin mengubah jenis kelaminnya sedangkan ia lahir dalam kondisi normal dan sempurna organ kelaminnya dan bagi perempuan yang dilengkapi dengan rahim dan ovarium, maka pada umumnya tidak dibolehkan atau banyak ditentang dan bahkan diharamkan oleh syariat Islam untuk melakukan operasi kelamin. Ketetapan haram ini sesuai dengan keputusan fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) dalam Musyawarah Nasional II tahun 1980 tentang Operasi Perubahan/ Penyempurnaan kelamin. Menurut fatwa MUI ini sekalipun diubah jenis kelamin yang semula normal kedudukan hukum jenis kelaminnya sama dengan jenis kelamin semula sebelum diubah.

Artinya meskipun jenis kelamin sudah bertukar namun kedudukan hukumnya masih tetap sama sebelum ia bertukar jenis kelamin.

Para ulama fiqih mendasarkan ketetapan hukum tersebut pada dalil-dalil diantaranya yaitu Hadits Rasulullah “Allah mengutuk laki-laki yang menyerupai wanita dan wanita yang menyerupai laki-laki.” (HR. Ahmad). Oleh karena itu kasus ini sebenarnya berakar dari kondisi kesehatan mental yang penanganannya bukan dengan merubah ciptaan Allah melainkan melalui pendekatan spiritual dan kejiwaan (spiritual and psychological therapy).

Kedua: Jika operasi kelamin yang dilakukan bersifat perbaikan atau penyempurnaan dan bukan penggantian jenis kelamin, maka pada umumnya itu masih bisa dilakukan atau dibolehkan. Jika kelamin seseorang tidak memiliki lubang yang berfungsi untuk mengeluarkan air seni dan/atau sperma misalnya maka operasi untuk memperbaiki atau menyempurnakannya dibolehkan bahkan dianjurkan sehingga menjadi kelamin yang normal karena kelainan seperti ini merupakan suatu penyakit yang harus diobati.

Orang yang lahir dengan alat kelamin tidak normal bisa mengalami kelainan psikis dan sosial sehingga dapat tersisih dan mengasingkan diri dari kehidupan masyarakat normal serta kadang mencari jalannya sendiri, seperti melacurkan diri menjadi waria atau melakukan homoseks dan lesbianisme. [Hasanain Muhammad Makhluf (tokoh ulama Mesir) dalam bukunya Shafwatul Bayan (1987:131)].

Semua perbuatan ini dikutuk oleh Islam berdasarkan hadits Rasulullah.: “Allah dan rasulnya mengutuk kaum homoseksual” (HR.al-Bukhari). Guna menghindari hal ini, operasi perbaikan atau penyempurnaan kelamin boleh dilakukan. Dalam kaidah fiqih dinyatakan “Adh-Dhararu Yuzal” (Bahaya harus dihilangkan) yang menurut Imam Asy-Syathibi menghindari dan menghilangkan bahaya termasuk suatu kemaslahatan yang dianjurkan syariat Islam. Hal ini sejalan dengan hadits Rasulullah.: “Berobatlah wahai hamba-hamba Allah! Karena sesungguhnya Allah tidak mengadakan penyakit kecuali mengadakan pula obatnya, kecuali satu penyakit, yaitu penyakit ketuaan.” (HR. Ahmad)

Ketiga: Apabila seseorang mempunyai alat kelamin ganda, maka untuk memperjelas dan memfungsikan secara optimal dan definitif salah satu alat kelaminnya, ia boleh melakukan operasi untuk ‘mematikan’ dan menghilangkan salah satu alat kelaminnya. Misalnya, jika seseorang memiliki alat kelamin pria dan wanita, sedangkan pada bagian dalam tubuhnya ia memiliki rahim dan ovarium yang menjadi ciri khas dan spesifikasi utama jenis kelamin wanita, maka ia boleh menghilangkan alat kelamin prianya untuk memfungsikan alat kelamin wanitanya dan dengan demikian mempertegas identitasnya sebagai wanita. Hal ini dianjurkan syariat karena keberadaan zakar yang berbeda dengan keadaan bagian dalamnya bisa mengganggu dan merugikan dirinya sendiri baik dari segi hukum agama karena hak dan kewajibannya sulit ditentukan apakah dikategorikan perempuan atau laki-laki maupun dari segi kehidupan sosialnya.

Jadi kesimpulannya bagaimana? Tentu sebagian dari kita sudah pasti tau bahwa Setiap perbuatan yang kita ambil pasti akan ada konsekuensinya.dan konsekuensi dalam perbuatan ini tidaklah ringan. Ini berkaitan dengan hukum Allah. Perbuatan merubah ciptaan Allah merupakan perbuatan dosa besar.
Adapun konsekuensi hukum penggantian kelamin adalah sebagai berikut:

Pertama: apabila penggantian kelamin dilakukan oleh seseoarang dengan tujuan tabdil dan taghyir (mengubah cipataan Allah ), maka identitasnya sama dengan sebelum operasi dan tidak berubah dari segi hukum, dari segi waris seorang wanita yang melakukan operasi penggantian kelamin menjadi pria tidak akan menerima bagian warisan pria (dua kali bagian warisan wanita) demikian juga sebaliknya.

Kedua: sementara operasi kelamin yang dilakukan pada seoarang yang mengalami kelainan kelamin (misalnya berkelamin ganda) dengan tujuan tashih atau takmil (perbaikan dan penyempurnaan) dan sesuai dengan hukum akan membuat identitas dan status hukum orang tersebut menjadi jelas. Menurut Wahbah az-Zuhaili dalam al-Fikh al-islami wa Adillatuhu bahwa jika selama ini penentuan hukum waris bagi orang yang berkelamin ganda (khuntsa) didasarkan atas indikasi kecenderungan sifat dan tingkah lakunya, maka setelah perbaikan kelamin menjadi pria atau wanita, hak waris dan status hukum menjadi lebih tegas. Dan menurutnya, perbaikan dan penyempurnaan alat kelamin bagi khuntsa musykil sangat dianjurkan demi kejelasan status hukumnya.

Sahabat.. Apa yang ada di pikiran sahabat begitu melihat laki-laki berperilaku dan berpenampilan seperti perempuan atau sebaliknya perempuan bertingkah laku seperti laki-laki. Boleh komen tapi dengan bahasa yang baik dan positif.

bahagia tuh di sini ...

Kebahagian itu adanya di sini 💟. Ketenangan juga ada di sini 💖
Kebahagian dan ketenangan akan di dapat jika kita dekat dengan Sang Pemilik 💗 Allah Subhanallahu Ta'ala.

Salah satu cara agar mendapat ketenangan hati adalah dengan memperbanyak berdzikir kepada-Nya. Allah berfirman dalam Al-Qur'an surat ar-Rad'u ayat 28 yang artinya "(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tentram. 

Pertanyaannya adalah bagaimana jika hati ini sering GaBer? Mungkin jika kita mengalami hal itu yang perlu kita lakukan adalah intropeksi diri. Jangan-jangan saat itu kita sedang jauh dari Allah, kita jarang mengingat Allah dan berdzikir kepada-Nya sehingga hati kita sering gelisah. Bukan kah sudah ada jaminan dari Allah bahwa Allah akan memberi ketenangan kepada hati-hati yang berdzikir kepada-Nya.

Ketenangan merupakan awal dari kebahagiaan. Dan kebahagiaan akan di dapat jika hati kita tenang. Banyaknya harta, cantiknya rupa tidak menjadi jaminan seseorang akan merasakan bahagia. Betapa banyak orang yang banyak hartanya namun gelisah hatinya. Dan sebagai pelariannya ia berfoya-foya minuman keras dan narkoba menjadi sasarannya. Mereka mencari kebahagiaan dengan cara bermaksiat kepada-Nya. Mereka tidak sadar bahwa itu semua merupakan awal dari kesengsaraan dan kehancurannya.

Semoga kita semua selalu di beri ketenangan hati, kebahagiaan dunia dan akhirat. Aamiin

hakikat cinta

Betapa cinta manusia sering menjadi fitnah terbesar bagi hati. Mengapa saya bilang demikian? Coba kita lihat dan perhatian orang-orang yang sedang jatuh cinta? Hidup mereka kebanyakan tak terurus, tidur tak lelap makan pun tak enak hingga mengakibatkan badan menjadi kurus. Pernah baca kan cerita cinta Laila dan Majnun, atau mungkin kisah yang serupa seperti romeo dan juliet atau rama dan sinta. kisah percintaan dua anak manusia yang amat memilukan, betapa tidak demi sang wanita yang di cintainya, ia rela hidup menderita, ia tinggalkan harta, ia tinggalkan dunia bahkan ia sampai lupa untuk mengurusi dirinya. Yang ia ingat hanyalah kekasih hatinya, baginya hidupnya tiada artinya tanpa sang kekasih. Yang pada akhirnya ia menjadi seperti orang yang kehilangan akalnya hanya karena tidak bisa mengendalikan cintanya. Begitu besarkah fitnah cinta?

Bagi ahli ibadah cinta kepada lawan jenis pun seringkali menjadi fitnah yang besar. Pernah dengar cerita tentang seorang pemuda yang ahli ibadah yang jatuh cinta kepada seorang wanita. Dan karena cinta nya itu ia kehilangan kekhusyu'an dalam sholatnya sampai-sampai ia harus mengulang-ulang sholatnya tapi tetap nihil, alhasil kekhusyu'an tidak ia dapatkan yang ada namanya yang selalu bertengger di dalam hatinya dan wajah cantiknya yg selalu menghantuinya dalam ibadahnya. Karena hal itu si pemuda ahli ibadah menangis sejadi-jadinya di hadapan Rabb-Nya meminta ampun atas dosa dan kekhilafan yang di lakukannya serta meminta agar cinta pada lawan jenisnya tidak menjadi fitnah bagi dirinya dan juga hatinya.

Itulah cinta yang terkadang bisa menjadi fitnah bagi si pelakunya. Bahkan seseorang yang ahli ibadah pun bisa terfitnah karena cinta lawan jenisnya. Namun tidak di pungkiri terkadang cinta kepada manusia bisa berbuah kepada ketaatan. Bahkan cinta bisa menjadi jalan manusia mendapat hidayah-Nya.

Tentu sahabat semua sudah sering mendengar cinta para sahabat Rasulullah. Para sahabat menjadikan cintanya sebagai sarana mendekatkan diri kepada Allah. Bahkan mereka rela berkorban jiwa, raga dan harta serta keluarga demi mendapatkan cinta Allah dan Rasul-Nya. Itulah hakikat cinta yang sesungguhnya, cinta yang seharusnya di miliki oleh setiap manusia yang mengaku sebagai hamba Allah. Cinta yang di sandarkan pada Allah dan Rasul-Nya. Cinta yang tidak menjadi fitnah bagi dirinya namun cinta itu bisa berbuah ketaatan dan keimanan dalam hatinya.

Dalam al-Qur'an surat at-taubah ayat 24 Allah berfirman :

{ قُلْ إِنْ كَانَ آبَاؤُكُمْ وَأَبْنَاؤُكُمْ وَإِخْوَانُكُمْ وَأَزْوَاجُكُمْ وَعَشِيرَتُكُمْ وَأَمْوَالٌ اقْتَرَفْتُمُوهَا وَتِجَارَةٌ تَخْشَوْنَ كَسَادَهَا وَمَسَاكِنُ تَرْضَوْنَهَا أَحَبَّ إِلَيْكُمْ مِنَ اللهِ وَرَسُولِهِ وَجِهَادٍ فِي سَبِيلِهِ فَتَرَبَّصُوا حَتَّى يَأْتِيَ اللهُ بِأَمْرِهِ } التوبة : 24)

Dalam ayat di atas Allah menegaskan bahwa ketika cinta kepada manusia baik kepada istri, anak, bapak, ibu, saudara, bahkan harta melebihi cinta kepada Allah dan Rasul-Nya serta jihad fii sabilillah maka Allah akan memberi keputusan terhadapnya.

Astaghfirullah.. Coba kita lihat diri kita. Sudahkah cinta kita seperti ayat di atasa atau bahkan malah bertentangan dengan ayat di atas. Coba tengok diri, betapa diri sering tergadai hanya karena cinta manusia yang semu. Bahkan karena cinta kepada lawan jenis, kita sering menghianati cinta Allah. Bukan hanya sekali bahkan berkali-kali. Sholat sering tidak khusyu', niat sering salah, airmata ini seakan-akan mudah sekali mengalir ketika mengingat dia sang kekasih namun ketika mengingat dosa-dosa dan kemaksiatan yang di lakukan airmata ini rasanya susah sekali untuk mengalir. Betapa banyak waktu yang terbuang sia-sia hanya karena memikirkannya. Hati ini hanya sibuk mengingatnya pantaslah kalau hati ini sering galau karena hati kita hanya di penuhi oleh cinta manusia.

Dalam Al-Qur'an Allah berfirman "alladziina aamanuu wa tathmainnu quluubuhum bidzikrillahi, alaa bidzikrillahi tathmainnul qullub" ( yaitu orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan mengingat Allah. Ingatlah hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tentram).

Berarti sudah sangat jelas ketika hati galau, resah dan gundah gulana hati kita pasti di penuhi cinta manusia bukan cinta kepada Sang Pencipta manusia. Mari kita banyak-banyak lihat diri. Sudahkah cinta kita berada di atas jalan yang benar. Jalan yang bisa menghantarkan keridhoan-Nya atau bahkan cinta kita menyimpang dari jalan lurus-Nya yang bisa mengantarkan kita kepada kemurkaan-Nya. Cinta bisa berbuah syurga, alangkah indah dan bahagianya jika cinta kita berbuah syurga, tapi cinta juga bisa berbuah neraka. Dan alangkah meruginya jika cinta kita berbuah neraka.

Tulisan ini saya buat mengingatkan diri sendiri bukan bermaksud untuk menggurui. Siapalah diri untuk menggurui, saya hanya seorang wanita yang sedang belajar menata diri dan juga menata hati. Terakhir saya minta maaf apabila ada kesalahan baik dari tingkahlaku maupun tutur kata yang kurang sopan.
Semoga bermanfaat. Yang benar dari Allah dan yang salah dari diri saya yang dhoif

coretan dari hati semoga sampai ke hati

Bermula dari sekeping hati...

Cerita ini terjadi

Bermula dari goresan tinta

Aku luahkan segala rasa

Bermula dari rangkaian kata

Aku mulai berimajinasi menyusun cerita

Semoga setiap goresan penaku

Meskipun tak seberapa

Akan ada hikmah yang bisa di ambil di dalamya.

Semua yang berasal dari hati akan sampai ke hati. Ya hati yang merupakan segumpal darah yang Allah ciptakan yang terdapat di dalam tubuh manusia. Di manakah letaknya hati?? Hati itu ada di sini 👉💖. Hati ibarat raja dan anggota tubuh manusia merupakan prajuritnya. Jika raja yang menjadi pemegang kekuasaan baik. Maka semua prajurit yang berada di bawahnya akan baik pula. Begitu juga berlaku sebaliknya jika raja itu seorang buruk sifatnya tidak mustahil jika prajuritnya pun memiliki sifat yang sama.

Hati merupakan penentu baik dan buruknya seseorang. Bermula dari sekeping hati kehidupan ini di mulai.
 Hati yang bersih adalah hati yang senantiasa berdzikir kepada Allah, hati yang mudah tersentuh, dan hati yang terhindar dari berbagai macam penyakit hati. Hati yang seperti inilah yang nantinya akan menjadi penyelamat bagi pemiliknya. Tidak bisa di pungkiri menata hati tidak semudah menata baju di lemari. Namun jika memiliki keinginan yang kuat dengan di iringi usaha dan doa secara maksimal insya Allah usaha kita akan ada hasilnya. Bukankah Allah Pemilik hati kita? Bukankah Allah juga yang berkuasa membolak-balikkan hati kita? Tiada yang mustahil di sisi Allah. Jika Allah berkehendak semua pasti akan terjadi.

So from now... Marilah jaga hati kita senantiasa hidup, perbanyaklah berdzikir kepada-Nya. jangan biarkan hati kita menjadi keras dengan dosa-dosa yang kita perbuat. Semakin banyak dosa yang kita lakukan maka semakin banyak noktah-noktah hitam yang mengotori hati kita. Perbanyaklah istighfar dan bertaubat. Insya Allah noktah-noktah hitam yang ada di dalam hati kita sedikit demi sedikit akan terhapus. Insya Allah...

Allahumma yaa muqalibbal qullub tsabit qalbi 'alaa diiniik. ( Ya Allah yang Maha membolak-balikkan hati tetapkanlah hatiku pada agama-Mu). Aamiin
Coretan ini aku tulis khusus untuk mengingatkan diri sendiri yang sedang belajar dan berusaha untuk menata hati.
Semoga kita semua di berikan hati yang bersih hati yang selamat dunia akhirat.. aamiin

bingung mau kasih judul.. tapi baca ya temans semoga bermanfaat

CINTA banyak orang yang membicarakannya namun sebagian dari mereka tidak mengerti apa arti yang sesungguhnya. Sebagian mereka mengatakann bahwa cinta selalu berkaitan dengan kekasih hati ada juga yang mengatakan kalau cinta adalah sesuatu yang bisa menggetarkan hati. Bahkan ada yang mengatakan cinta itu adalah timbulnya rasa suka dalam hati dan pada akhirnya ingin memiliki.

Bermacam-macam definisi cinta sering kita dengar.. Pada hakikatnya Allah telah menganugerahkan rasa cinta kedalam hati manusia sehingga manusia bisa saling menyayangi satu sama lain. Cinta merupakan fitrah yang semua orang pasti akan merasakannya. Cinta akan membuat seseorang bahagia jika ia bisa menempatkan cinta pada posisi yang sebenarnya, namun sebaliknya cinta akan membuat seseorang sengsara jika di letakkan bukan pada tempatnya. Namun tak jarang di zaman yang katanya serba modern seperti sekarang ini banyak sekali orang yang salah mengartikan cinta. Mereka melakukan hal-hal yang tidak senonoh yang katanya atas nama cinta. Mereka bermaksiat dengan nama cinta. Seperti itukah arti cinta yang sesungguhnya? Mereka melegelasikan hal-hal yang buruk di bawah bendera cinta. 

Astagfirullah miris hati ketika mendengar anak-anak yang masih duduk di bangku sekolah berjalan berduaan dengan teman lawan jenisnya (berpacaran) dan mereka melakukan itu semua yang katanya atas nama cinta. Bahkan mereka merasa bangga ketika mereka bisa jalan berdua dengan teman lawan jenisnya. Dan hal itu sudah menjadi sesuatu yang lumrah dan bahkan sudah menjadi suatu ke laziman.

Akibatnya banyak kejahatan terjadi di mana-mana, dari pemerkosaan sampai pembunuhan yang katanya terjadi karena cinta. Alhasil janin yang tidak berdosa menjadi korbannya. mereka fikir aborsi dapat menyelesaikan masalah namun pada hakikatnya aborsi bisa mempersulit masalah bukan hanya di dunia ini tapi juga di akhirat.

Yang lebih menyedihkan lagi para pelakunya adalah orang yang beragama islam. Agama yang jelas- jelas melarang keras perzinahan, dan pembunuhan. Apakah mereka tidak pernah berpikir tentang siksaan Allah yang sangat pedih bagi para pelaku maksiat? Bagi mereka yang dengan senangnya melakukan dosa tanpa ada rasa penyesalan, bahkan mereka menikmati dosa itu